Rabu 15 Mar 2023 22:59 WIB

Baznas Terima Sedekah Solidaritas JSIT untuk Penyintas Gempa Turki-Suriah

Penggalan dana dilakukan JSIT melalui sekolah yang menjadi anggot mereka

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menerima sedekah solidaritas dunia Islam dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia. Sedekah tersebut akan digunakan untuk membantu korban gempa yang melanda Turki dan Suriah.
Foto: Dok. Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menerima sedekah solidaritas dunia Islam dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia. Sedekah tersebut akan digunakan untuk membantu korban gempa yang melanda Turki dan Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menerima sedekah solidaritas dunia Islam dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia. Sedekah tersebut akan digunakan untuk membantu korban gempa yang melanda Turki dan Suriah.

Penyerahan sedekah solidaritas dunia Islam sebesar Rp 680 juta itu diselenggarakan secara simbolis di kantor Baznas Pusat, Jakarta Timur, pada Rabu (15/3/2023). Turut hadir Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum (Mo Mahdum), Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan MSi, dan Ketua Umum JSIT Indonesia Fahmi Zulkarnain, MPd.

Baca Juga

Mo Mahdum menyampaikan apresiasi atas sedekah yang diberikan oleh JSIT Indonesia dan telah bergerak memberikan kepedulian untuk membantu korban gempa Turki dan Suriah.

Dia mengatakan, bantuan yang diserahkan JSIT Indonesia ini akan sangat berguna dalam mengoptimalkan peran Baznas untuk membantu pemulihan penyintas bencana gempa di Turki dan Suriah.

Sedekah yang diberikan JSIT Indonesia, lanjut Mo Mahdum, akan dititipkan langsung kepada delegasi Baznas yang akan berangkat untuk membantu korban bencana gempa di Turki dan Suriah.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada JSIT Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada BAZNAS dalam menyerahkan sedekahnya untuk membantu saudara-saudara kita di Turki dan Suriah. Semoga sedekah yang diberikan dapat membantu meringankan beban mereka," tambahnya.

Mo Mahdum juga menjelaskan, Baznas memiliki dua program terkait kebencanaan. Pertama program yang bersifat darurat, dan kedua ialah program yang sifatnya infrastruktur.

Pada Ramadhan tahun ini, Baznas akan membantu para penyintas gempa Turki dan Suriah dengan membantu persiapan untuk buka puasa, sahur, dan pelaksanaan ibadah.

Selain itu, Mo Mahdum menambahkan, Baznas juga menyiapkan program yang manfaatnya bersifat jangka panjang bagi para penyintas gempa Turki dan Suriah.

Dia mengatakan, di antara program yang sedang dipertimbangkan adalah pembangunan masjid dan kampung Indonesia. Menurutnya, salah satu yang paling memungkinkan adalah pembangunan masjid.

"(Pembangunan masjid) itu salah satu yang menurut kami sangat dimungkinkan. Karena itu paling mendasar. Untuk lokasinya sedang dibicarakan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum JSIT Indonesia Fahmi Zulkarnain menyampaikan, sedekah yang diberikan merupakan hasil penggalangan dana dari seluruh jaringan sekolah yang tergabung se-Indonesia dalam JSIT. Dana tersebut antara lain berasal dari murid, guru, wali murid, dan manajemen sekolah.

Dia mengungkapkan, bantuan ini merupakan bantuan tahap pertama. Tahap berikutnya akan dilakukan selama dua bulan ke depan hingga 10 Mei 2023. "Penggalangan dana ini sudah berjalan sekitar satu bulan lebih, dan ini merupakan bantuan tahap pertama, karena penggalangan dana masih terus berlanjut hingga 10 Mei 2023," jelasnya.

Fahmi menambahkan, JSIT terdiri dari sekolah-sekolah Islam terpadu dengan jumlah total 2.682. "Alhamdulillah sudah terkumpul Rp 680 juta, dan ini tahap pertama. Dan nanti kami akan coba galang dari seluruh keluarga besar sekolah Islam terpadu dari Aceh sampai Papua," kata dia.

Fahmi juga mengucapkan terima kasih kepada Baznas yang telah memfasilitasi penyaluran bantuan untuk meringankan beban para penyintas gempa Turki dan Suriah. Dia berharap bantuan yang diberikan dapat memberikan manfaat serta penyalurannya dapat berjalan efektif.

"Kepercayaan orang tua akan lebih besar ketika ada lembaga negara yang menjadi sarana penyaluran bantuan untuk mereka. Itulah yang menjadi concern kami. Kami menitipkan amanah dari orang tua ke Baznas," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement