Selasa 07 Mar 2023 23:22 WIB

Begini Cara UNHCR Indonesia Menangani Pengungsi Muslim Rohingya

Berbagai upaya dilakukan untuk tangani pengungsi Muslim Rohingya

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Pengungsi Rohingya di Ladong, Aceh Besar (ilustrasi).  Berbagai upaya dilakukan untuk tangani pengungsi Muslim Rohingya
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Pengungsi Rohingya di Ladong, Aceh Besar (ilustrasi). Berbagai upaya dilakukan untuk tangani pengungsi Muslim Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Ada sekitar 1,2 juta Muslim Rohingya yang terpaksa mengungsi dari Myanmar dan mereka tinggal di 33 kamp pengungsi di Cox's Bazar, Bangladesh. 

Selain Bangladesh, sebagian pengungsi Rohingya yang lain juga ada yang mengungsi ke Provinsi Aceh dengan kapal yang membawa mereka. 

Baca Juga

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia mencatat, selama 2022 ada sekitar 665 imigran Rohingya yang masuk ke Aceh. 

Kepala Perwakilan UNHCR Indonesia, Ann Maymann, mengatakan pengungsi Rohingya masuk Indonesia mulai dari 2015, kemudian 2018, 2020, 2021, dan 2022. 

Dia memaparkan, UNHCR Indonesia bekerja sangat erat dengan otoritas lokal. Pihaknya melakukan kontak dan bekerja sama dengan dengan otoritas lokal di lokasi yang berbeda. Misalnya di Lhokseumawe, Aceh. 

"Kami membangun kerja sama yang erat dengan otoritas lokal di sana dan dengan banyak mitra. Karena hal pertama yang penting adalah para pengungsi dibolehkan turun," tuturnya, saat ditemui usai menghadiri peluncuran laporan tahunan filantropi Islam UNHCR 2023 di Jakarta, Selasa (7/3/2023). 

Maymann menjelaskan, para pengungsi Muslim Rohingya ada di laut selama berbulan-bulan. Mereka belum makan dengan cukup dan sangat membutuhkan vitamin. Dalam kondisi ini, UNHCR memberi mereka vitamin khususnya B12. 

"Jadi sangat penting bagi mereka untuk diizinkan turun, dan kemudian kami mengurus kebutuhan mereka yang paling mendesak. Lalu kami lihat, apa solusi jangka panjang bagi mereka. Begitulah cara kami bekerja. Kami bekerja dengan banyak mitra dan kami mengkoordinasikan respons. Kami juga memastikan bahwa kebutuhan dasar mereka terpenuhi," kata Maymann. 

Maymann melanjutkan, saat mereka diizinkan turun di Aceh, misalnya, para pengungsi kemudian diserahkan kepada UNHCR. Mereka didaftarkan, dicatat, dan diberi kartu identitas oleh UNHCR. "Kami beri mereka kartu identitas, agar mereka tidak dikirim kembali ke negara asalnya," paparnya. 

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Dalam laporan terbaru UNHCR Desember 2022, tercatat ada 12.706 orang pengungsi yang terdaftar di UNHCR Indonesia, terdiri dari 74 persen dewasa dan 26 persen anak-anak. Dari total jumlah orang dewasa, 27 persen adalah wanita dan 73 persen adalah pria. 

Sebanyak 9.378 pengungsi menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama, sementara 8.162 pengungsi telah divaksinasi lengkap, dan ada 65 pengungsi yang menerima booster pertama. 

Selain itu, dari 3.356 anak pengungsi yang terdaftar di UNHCR, 64 anak tidak didampingi orang tua atau kerabat dewasa lainnya dan 36 anak terpisah dari orang tuanya. 

Tunjangan subsisten bulanan diterima 1.320 pengungsi paling rentan pada Desember 2022. Banyak dari mereka adalah anak-anak tanpa pendamping, wanita lajang dengan anak-anak dan orang-orang dengan kebutuhan khusus.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement