Senin 06 Mar 2023 06:41 WIB

Mantan Anak Band Hijrah, Ikut Program Hapus Tato Gratis

Peserta hapus tato tak dipungut biaya alias gratis, mereka cukup setor hafalan surat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Seorang peserta sedang mengikuti kegiatan hapus tato gratis yang diselenggarakan oleh Komunitas Berani Hapus Tato Indonesia (Berhati), di Sekolah Alam Indramayu, Ahad (5/3/2023).
Foto: Dok Republika
Seorang peserta sedang mengikuti kegiatan hapus tato gratis yang diselenggarakan oleh Komunitas Berani Hapus Tato Indonesia (Berhati), di Sekolah Alam Indramayu, Ahad (5/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Terpuruk dengan berbagai masalah ekonomi dan rumah tangga, telah mengantarkan Imam Syukur (47 tahun) pada jalan hijrah. Mantan anak band asal Desa/Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu itupun telah memantapkan tekadnya untuk meninggalkan masa lalunya yang kurang baik.

Salah satu yang dilakukan oleh Imam adalah menghapus tato yang ada di tubuhnya. Tato itu sebelumnya dibuat saat dia masih muda dan menjadi seorang anak band.

Baca Juga

Ada dua buah tato di tubuh Imam. Yakni, satu tato besar di lengan kanan atas dan satu tato kecil di punggung telapak tangan kiri.

Imam pun menyesali keberadaan tato di tubuhnya itu, yang dulu sempat dianggapnya keren. Penyesalan itu datang saat dia ingin bertaubat menjadi pribadi yang lebih baik.

"Saya ini banyak sekali kesalahan. Saya ingin hijrah,’’ kata Imam, saat ditemui sedang mengikuti kegiatan hapus tato gratis yang diselenggarakan oleh Komunitas Berani Hapus Tato Indonesia (Berhati), di Sekolah Alam Indramayu, Ahad (5/3/2023) lalu.

Di tengah perjuangannya berhijrah dengan memperbanyak ibadah, Imam merasakan kehidupannya berangsur membaik. Hanya saja, setiap kali pergi ke masjid atau mengikuti kegiatan keagamaan, keberadaan tato pada tubuhnya itu membuat orang-orang yang melihatnya jadi berpandangan negatif terhadapnya.

 

Untuk itu, Imam bertekad untuk menghapus tato tersebut. Tekad itu semakin kuat karena salah satu dari empat anaknya, ternyata juga memiliki tato yang lebih banyak dibandingkan tato miliknya.

"Saat melihat anak saya bertato, saya merasa sangat bersalah. Tapi mau menasihatinya juga bingung karena di tubuh saya juga kan ada tato,’’ kata Imam.

Imam pun bersyukur ketika mendapat informasi ada kegiatan hapus tato gratis. Dia langsung daftar untuk menjadi pesertanya.

Namun, Imam meminta keringanan kepada pihak penyelenggara, yang mensyaratkan peserta untuk menyetor hafalan Alquran surat Ar Rahman, sebagai syarat pendaftaran.

"Saya minta hafalan surat Ar Rahmannya diganti dulu dengan Surat Yasin,’’ tutur Imam.

Koordinator Komunitas Berani Hapus Tato Indonesia (Berhati), Kang Sigit mengungkapkan, kegiatan itu sengaja diadakan untuk membantu siapapun yang memiliki tato dan ingin menghapusnya. Kegiatan tersebut rutin digelar sebulan sekali sejak 2018.

"Kita ingin menjadi wadah bagi teman-teman yang memiliki tato dan ingin menghapusnya karena biaya hapus tato itu mahal,’’ tutur Kang Sigit.

Para peserta hapus tato itu tidak dipungut biaya alias gratis. Mereka cukup menyetorkan hafalan surat Ar Rahman sebagai syaratnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement