Jumat 03 Mar 2023 13:40 WIB

Sekelompok Orang Israel Galang Dana untuk Warga Palestina Terdampak Kerusuhan Huwara

Dalam sepekan dana yang terkumpul mencapau 465 ribu dolar AS..

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pria Palestina berjalan melewati mobil -mobil yang terbakar di kota Hawara, dekat kota Tepi Barat Nablus, Senin, 27 Februari 2023. Sejumlah pemukim Israel mengamuk dengan kekerasan di Tepi Barat Utara, membakar mobil dan rumah yang terbakar. Setelah dua pemukim terbunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina. Pejabat Palestina mengatakan satu orang terbunuh dan empat lainnya terluka parah.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Seorang pria Palestina berjalan melewati mobil -mobil yang terbakar di kota Hawara, dekat kota Tepi Barat Nablus, Senin, 27 Februari 2023. Sejumlah pemukim Israel mengamuk dengan kekerasan di Tepi Barat Utara, membakar mobil dan rumah yang terbakar. Setelah dua pemukim terbunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina. Pejabat Palestina mengatakan satu orang terbunuh dan empat lainnya terluka parah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOKNEAM -- Sekelompok orang Israel memimpin kampanye penggalangan dana bagi penduduk Palestina di sebuah kota di Tepi Barat yang dibakar oleh para pemukim radikal Yahudi. Penyelenggara kampanye pada Kamis (2/3/2023) mengatakan, sekitar 12.000 orang Israel menyumbangkan hampir 1,7 juta shekel atau 465 ribu dolar AS sejak kampanye diluncurkan pekan ini.  

Upaya penggalangan dana ini adalah contoh kerja sama yang jarang terjadi antara Israel dan Palestina, ketika ketegangan melonjak di antara kedua belah pihak. Puluhan pemukim Israel mengamuk dan melakukan kekerasan di Kota Huwara di Tepi Barat utara pada Ahad (26/2/2023) malam.

Baca Juga

Mereka membakar puluhan mobil dan rumah setelah dua pemukim dibunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina pada hari sebelumnya.  Seorang warga Palestina tewas oleh tembakan Israel selama insiden itu.

Amukan ini merupakan kekerasan terburuk dalam beberapa dekade. Kekerasan yang semakin intensif ini mendorong aktivis Israel Yaya Fink, seorang Yahudi yang taat, untuk meluncurkan inisiatif penggalangan dana.

“Saya memiliki perasaan yang sangat buruk ketika saya melihat ratusan orang Yahudi yang religius mencoba membakar Hawara, termasuk orang-orang yang tidak bersalah,” kata Fink.

Fink menyampaikan pesan bahwa mayoritas orang Yahudi menentang ekstremisme dari  rasisme. Dia mengatakan, sebagian besar uang dikumpulkan dalam 12 jam pertama setelah kampanye penggalangan dana dibuka.

Fink mengatakan uang itu akan dikirim sebagai kompensasi kepada warga Palestina yang propertinya rusak dalam serangan itu. Fink mengatakan, dia menerima ancaman dari penentang kampanye, yang menyebut dia sebagai pengkhianat karena mengumpulkan uang untuk Palestina.

Kekerasan itu memicu kecaman internasional.  Tetapi pemerintah Israel, yang terdiri dari ultranasionalis pro-pemukiman, hanya meminta para pelaku untuk tidak main hakim sendiri.  

Kepala Komando Pusat militer yang bertanggung jawab atas Tepi Barat, Mayor Jenderal Yehuda Fuchs,  mengatakan, tentara tidak siap menghadapi intensitas kekerasan di Hawara. Dia menyebut kekerasan itu sebagai 'pogrom yang dilakukan oleh penjahat'. Fuchs menggunakan istilah yang biasanya mengacu pada serangan massa terhadap orang Yahudi di Eropa Timur pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Lebih dari 60 warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel tahun ini. Menurut penghitungan oleh The Associated Press, sekitar setengah dari mereka adalah militan Palestina.  Serangan Palestina terhadap Israel telah menewaskan 14 orang Israel selama waktu yang sama.  Ini telah menjadi salah satu periode paling mematikan antara Israel dan Palestina selama bertahun-tahun.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement