REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor Jawa Barat menggelar hajatan pramuka besar. Utusan dari 26 pesantren dari berbagai daerah datang ke ma'had tersebut. Semuanya berpacu menunjukkan kebolehannya mengikuti berbagai lomba praja muda karana (Pramuka).
Semuanya berpartisipasi dalam kegiatan Gagak. Ini merupakan kegiatan lomba kepramukaan tingkat penggalang dan penegak yang rutin diselenggarakan tiap tahunnya oleh Pesantren Darul Muttaqien. Kegiatan ini menjadi ajang merajut silaturrahim antar pesantren se-Jawa dan Bali. Kegiatan ini pernah terhenti akibat Covid-19, kemudian kegiatan ini digelar secara terbatas untuk internal.
Akhirnya pada tahun 2023 kegiatan ini digelar kembali dengan melibatkan santri dari berbagai pesantren. Selasa (21/2), Upacara pembukaan kegiatan diselenggarakan secara terpisah antara santri putra dengan santri putri, kegiatan ini disambut dengan meriah oleh lembaga/ pesantren lain, karena even bergengsi yang salah satu tujuannya adalah menggali potensi-potensi terbaik generasi muda ini sudah ditunggu-tunggu semenjak pandemi covid, dan sudah bisa digelar dan diikuti oleh pesantren/lembaga lainnya.
Sebelum kegiataan pembukaan secara resmi dibuka, pimpinan Pesantren Darul Muttaqien KH. Mad Rodja Sukarta menyambut kontingen-kontingen yang sudah hadir ditengah lapangan dengan penuh semangat, beliau sambut kontingen dan beliau berkata, “Pesantren Darul Muttaqien dan pesantren lainnya harus menjadi pelopor terdepan dalam mereawat dan membangun peradaban bangsa ini”. Beliau gelorakan di depan seluruh kontingen yang hadir baik di putra maupun di putri.
Melalui kegaitan kepramukaanlah kadang santri terbentuk menjadi pribadi yang disiplin, bermental kuat, berwawasan luas, kreatif, cakap, terampil dan bertanggungjawab. Wakil pimpinan H. Turhamun, M.Pd pernah menjelaskan di even keparamukaan lainnya, bahwa “lembaga pendidikan yang masih tetap eksis dan rutin melakukan kegiatan kepramukaan dan mengajarkannya adalah pesantren salah satunya”, ungkap beliau.