Ahad 12 Feb 2023 17:03 WIB

Kementan Pastikan Stok Pangan Pokok di Sumatra Selatan Aman Jelang Puasa

Kementan kawal stok pangan pokok di Sumatra secara berkala.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi pangan pokok.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ilustrasi pangan pokok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang Ramadhan 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melakukan peninjauan harga. Kementerian pun memastikan ketersediaan sejumlah pangan pokok di beberapa daerah, termasuk Sumatra Selatan.

Peninjauan itu dikakukan pada Ahad (12/2/2023) di Pasar Alang Alang Lebar, Palembang. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian didampingi oleh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK PP) Sembawa dan pengelola pasar bersama.

Baca Juga

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menginstruksikan kepada jajaran nya di 34 provinsi dan tingkat kabupaten/kota agar turun ke lapangan mengecek ketersediaan bahan pangan di pasar sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Syahrul juga mengajak semua pihak bersinergi menjaga stok dan harga pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional.

"Tugas Kementan menjaga ketersediaan. Maka saya instruksikan, semua jajaran Kementan dan yang terkait untuk mempersiapkan ketersediaan pangan," kata dia dalam siaran pers, Ahad (12/2/2023).

Maka, Kementan akan menerjunkan tim khusus guna memastikan harga pangan pokok dan ketersediaan stok jelang Ramadhan 2023 tetap aman. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi memastikan, kementerian bakal turun ke lapangan guna menjamin produksi pangan terus tersedia.

"Untuk menjamin pangan selalu tersedia, petani terus turun ke lapang, penyuluh pun turun ke lapang memastikan produksi terus berjalan. Dalam kondisi apapun, pertanian tidak boleh berhenti," kata dia.

Ada pun pengawalan ini dilakukan terhadap 12 bahan pangan pokok. Termasuk beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula, dan minyak goreng. 

Berdasarkan pantauan di lapangan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti menyebut sejauh ini kondisi harga dan ketersediaan terbilang aman, meski ada sedikit perbedaan harga dari satu kios dengan kios lainnya. "Alhamdulillah kondisinya aman, baik dari aspek harga maupun ketersediaannya, tadi kami melihat beberapa pedagang, ada sedikit perbedaan harga," ujar dia.

Menurutnya, perbedaan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti ketersediaan barang, kondisi barang serta kondisi kios pedagang dan faktor lainnya. Sebagai informasi, peninjauan dilakukan terhadap 12 bahan pangan pokok termasuk beras, minyak, bawang merah, bawang putih, cabai, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula, terigu, jagung, dan kedelai impor.

Tercatat saat ini harga cabai rawit merah ada di angka Rp 46 ribu per kilogram (kg), cabai merah Rp 36 ribu per kg, dan cabai keriting Rp 40 ribu per kg. Sedangkan harga bawang merah yaitu Rp 40 ribu per kg, dan bawang putih Rp 25 ribu per kg.

Berikutnya, untuk daging ayam ras ada di harga Rp 30 ribu sekilonya, dan harga daging sapi Rp 140 ribu per kg. Lalu untuk beras, dilaporkan mengalami kenaikan dibanding momentum Idul Adha dan Nataru tahun lalu.

Kini harganya Rp 11 ribu per kg bagi varian beras medium, dan Rp 13 ribu per kg untuk beras premium. "Terkait yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan dan harga beras, ada pedagang menyampaikan kenaikan beras dari Idul Adha 2022 ke Nataru, sehingga ini cukup menjadi perhatian, semoga menjadi kembali ke sedia kala," ujar Santi.

Berikutnya, untuk telur per Februari 2023 ada di harga Rp 25 ribu per kg, minyak curah Rp 15 ribu per kg, dan gula curah Rp 14 ribu per kg. Kemudian terigu curah Rp 12 ribu per kg, jagung Rp 20 ribu per kg, dan kedelai impor Rp 15 ribu per kg.

"Secara umum harga 12 kebutuhan pangan pokok aman, bahkan setelah Nataru terjadi penurunan. Tentu saja kita semua berharap nantinya ketika akan menghadapi puasa kemudian juga lebaran, biasanya sih memang ada kenaikan tapi kenaikannya diharapkan tidak terlalu tinggi," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement