REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Imam Al Ghazali dalam Kitab Minhaj al-Abidin menggambarkan nafsu seperti binatang yang bandel. Ulama mengatakan ada tiga cara untuk menaklukan binatang yang bandel ini.
Imam Al-Ghazali menjelaskan, nafsu adalah binatang yang bandel dan sulit dikendalikan. Maka muncul pertanyaan bagaimana caranya untuk dapat menguasai nafsu. Sebab nafsu sangat bandel dan membangkang, satu-satunya cara yang bisa ditempuh adalah membuatnya bertekuk lutut hingga mau mengikuti kendali kamu.
Seorang ulama besar mengatakan ada tiga tindakan yang bisa digunakan untuk menekan nafsu atau mengalahkan nafsu.
Pertama, mengekang keras keinginan nafsu. Ibarat binatang yang bandel, binatang tersebut akan melemah jika makanannya berkurang. Maka mengekang keinginan nafsu ibarat mengurangi makanan nafsu.
Kedua, memberi beban berat pada nafsu berupa ibadah-ibadah dan latihan spiritual yang keras. Ibarat seekor keledai, jika ditambah beban muatannya dan makanannya dikurangi, maka ia akan tunduk serta menurut pada tuannya.
Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?
Ketiga, memohon pertolongan kepada Allah SWT serta merendahkan diri kepada Allah SWT. Agar Allah Yang Mahabaik berkenan menolong kamu. Kalau Allah SWT tidak menolong kamu, maka tidak ada jalan untuk melepaskan diri dari jerat nafsu.
وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Mahapengampun lagi Mahapenyayang. (QS Yusuf ayat 53).
Jika kamu terus-menerus melakukan tiga tindakan di atas, maka nafsu kamu yang bandel itu akan menyerah kepada kamu dengan seizin Allah SWT.
Maka saat itu segeralah kamu menguasai, membelenggu dan membebaskan diri dari keburukan nafsu tersebut. Hal ini dijelaskan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhaj al-Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas As-Sasaky dan diterbitkan Khatulistiwa Press 2013.