REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menjalin kerja sama dengan Universitas Nasional (UNAS) dalam menguatkan literasi dan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah. Kerja sama itu tertuang dalam Nota Kesepahaman tentang Pelaksanaan Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Pengembangan Kelembagaan dalam Penguatan Pengelolaan Zakat Nasional, yang ditandatangani oleh Ketua BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA, dan Rektor UNAS Dr El Amry Bermawi Putera, MA, di Universitas Nasional, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Dalam kerja sama tersebut, kedua pihak akan menjalin sinergi dalam pengelolaan sosialisasi, edukasi, literasi, dan penghimpunan zakat, infak, sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di lingkungan Universitas Nasional. Kemudian, mengelola program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan tidak mampu di lingkungan Universitas Nasional, program pengabdian masyarakat yang mendukung dakwah Islam, syiar zakat, dan pemberdayaan kesejahteraan masyarakat.
Kemudian kedua pihak juga sepakat mempersiapkan sumber daya manusia unggul untuk memperkuat pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) secara nasional, dan kerja sama pelaksanaan kajian kebijakan dan tata kelola zakat.
Ketua BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA, mengatakan, kerja sama ini sangat menguntungkan kedua belah pihak. Sebab, bisa dikembangkan dari berbagai sisi, seperti menguatkan syiar zakat maupun memaksimalkan sektor pendidikan dan penelitian.
"MoU ini sangat menguntungkan dalam rangka untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu, kegiatan lain yang multimanfaat juga bisa ditopang BAZNAS dan UNAS," ucap Noor.
Noor menambahkan, sebelumnya BAZNAS telah menjalin kerja sama di bidang penelitian, yakni dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Selain itu, BAZNAS juga memiliki Pusat Kajian Strategis (PUSKAS) yang berfokus pada riset dan penelitian.
"BAZNAS dan UNAS tentu saja akan memanfaatkan keilmuan dalam rangka untuk melakukan hal-hal yang praktis terkait dengan implementasi zakat di Indonesia. Kerja sama ini juga bisa dikembangkan tidak hanya beasiswa, tapi juga penelitian dan pengembangan," kata Noor.
Sementara itu, Rektor UNAS Dr El Amry Bermawi Putera, MA, turut menuturkan hal serupa. El Amry mengatakan, potensi zakat di Indonesia akan sangat memberi manfaat jika dimaksimalkan dengan baik, salah satu cara memaksimalkannya adalah dengan riset.
"Potensi zakat di Indonesia Rp327 triliun setahun, kalau dikelola dengan baik, bisa jadi suatu yang sangat luar biasa untu bisa memberdayakan umat," katanya.
El Amry juga berharap kerja sama dengan BAZNAS dapat dilakukan di bidang lain, sehingga mengoptimalkan potensi pengumpulan zakat.