Senin 06 Feb 2023 14:43 WIB

Meski Hadapi Penolakan, Apakah Mahad Ihya As Sunnah Tasikmalaya akan Tetap Dibangun?  

Mahad Ihya As Sunnah akan tetap melakukan pembangunan di Cisayong Tasikmalaya

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah warga melakukan aksi di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (3/2/2023). Massa aksi meminta Pemkab Tasikmalaya meninjau ulang perizinan pembangunan pesantren baru di lokasi itu.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah warga melakukan aksi di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (3/2/2023). Massa aksi meminta Pemkab Tasikmalaya meninjau ulang perizinan pembangunan pesantren baru di lokasi itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Pembangunan Pesantren Mahad Ihya As Sunnah di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kendala. 

Sejumlah warga di wilayah kecamatan itu mempersoalkan proses pembangunan pesantren tersebut dengan menggelar aksi pada Jumat (3/2/2023). 

Baca Juga

Pimpinan Mahad Ihya As Sunnah, ustaz Maman Suratman, mengakui adanya persoalan terkait rencana pembangunan pesantrennya di Kecamatan Cisayong. Namun, menurut dia, masalah itu timbul hanya karena ada miskomunikasi.   

"Sebenarnya ada miskomunikasi dengan rencana pembangunan di Mahad Ihya As Sunnah 2 di Cisayong," kata dia saat ditemui di Pesantren Mahad Ihya As Sunnah Kota Tasikmalaya, Sabtu (4/2/2023).

Dia menjelaskan, rencana pembangunan pesantrennya di Kecamatan Cisayong sebenarnya telah dilakukan sejak lama, sekitar 2019. 

Dia mengeklaim telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahkan sebelum membeli lahan untuk bangunan Pesantren Mahad Ihya As Sunnah 2 di Kecamatan Cisayong.  

Menurut Ustadz Maman, pihaknya juga telah koordinasi dengan kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, MUI, ketua pemuda, dan lainnya. 

Bahkan, pihaknya juga bertemu dengan Forum Silaturahmi Cisayong (Forsil) untuk menjelaskan rencana pembangunan pesantren, termasuk eksistensi Pesantren Mahad Ihya As Sunnah selama ini. 

"Saya yakin masyarakat sudah mengenal kami. Apalagi ada beberapa santri yang berasal dari Cisayong," kata dia. 

Dia menjelaskan, bangunan baru dengan luasan sekitar 6 hektare di Kecamatan Cisayong itu nantinya akan dijadikan tempat untuk santri putra. 

Pasalnya, kondisi pesantren yang berada di Kota Tasikmalaya sudah terlalu padat, sehingga kurang efektif untuk aktivitas santri. 

Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?  

"Kami sudah tempuh sosialisasi sejak 2019 sejalan dengan pembebasan tanah dan pendekatan kepada masyarakat. Alhamdulillah mendapat respon positif dari masyarakat Desa Sukaraharja (Kecamatan Cisayong)," ujar dia. 

Ustadz Maman mengatakan, pihaknya juga telah mendapatkan izin pembangunan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya pada 2021. Artinya, rencana pembangunan pesantren itu sebenarnya tak lagi memiliki masalah. 

Adapun masalah yang diangkat terkait pemahaman yang tidak dibenarkan di Indonesia, Ustadz Maman menilai, itu mengada-ngada. Sebab, selama ini Pesantren Mahad Ihya As Sunnah selalu aktif mencegah pemahaman radikal.  "Jadi ketika kami dituduh seperti itu, lucu," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement