REPUBLIKA.CO.ID, TAIF -- Kementerian Urusan Kota, Pedesaan dan Perumahan Arab Saudi menginstruksikan sejumlah wali kota untuk membuat pemakaman bagi non-Muslim di wilayah mereka. Tujuannya untuk mempercepat penyelesaian prosedur pemakaman kalangan non-Muslim.
Hal itu diperlukan ketimbang memindahkan jenazah mereka ke pemakaman yang terbatas seperti yang terjadi Jeddah di masa lalu. Kementerian Saudi, sebagaimana dilansir Saudi Gazette, Senin (6/2/2023), telah menetapkan spesifikasi makam non-Muslim berbeda dengan spesifikasi makam Muslim.
Walikota Taif mengumumkan bahwa Departemen Penghormatan Orang Meninggal mengadakan pertemuan dengan spesialis senior dari Kementerian Kesehatan untuk membahas masalah yang berkaitan dengan pemakaman dan mekanisme untuk mengembangkannya dengan cara yang nyaman bagi keluarga.
Pengembangan tersebut merupakan bagian dari rencana untuk meningkatkan kerja sama antara kedua sektor. Walikota juga berupaya menyiapkan makam bagi jenazah non-Muslim, serta memungkinkan kerabat keluarga yang ditinggalkan untuk mendapatkan sertifikat pemakaman secara cepat melalui layanan elektronik.
Melalui layanan elektronik, keluarga jenazah dapat melakukan pemakaman yang lebih mudah dan sederhana. Hal ini untuk menghindari keterlambatan dalam penerbitan akta kematian, yang biasanya dilakukan oleh rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan.
Para walikota di Saudi yang mendapat instruksi kementerian tersebut, telah bekerja untuk melengkapi makam setiap harinya untuk memfasilitasi kelancaran upacara pemakaman. Ini termasuk menaikkan dinding sejumlah kuburan dan membangun tembok baru dengan semua layanannya.
Layanan itu meliputi penggalian, pembersihan area makam dan pemenuhan persyaratan kain kafan, serta pembersihan dengan penebangan pohon. Juga penomoran makam untuk memudahkan agar keluarga yang ditinggalkan dapat mengetahui lokasi makam kerabatnya yang meninggal ketika mengunjungi makam nanti.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
