REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Kuantitas komoditas penting Ramadhan yang akan diimpor melalui letter of credit (LC) meningkat pada bulan Januari. Bank Bangladesh menyebut langkah ini akan membantu menjaga pasar komoditas tetap stabil.
Menurut data yang ada, jumlah impor empat komoditas penting seperti gula, minyak goreng, bawang merah dan kurma naik bulan lalu. Di sisi lain, terjadi penurunan untuk komoditas kacang polong.
Dilansir di The Daily Star, Jumat (3/2/2023), bank sentral membeberkan data pembukaan LC dalam konferensi pers di kantor pusat Bank Bangladesh, di ibu kota.
Tren peningkatan pembukaan LC untuk komoditas diharap akan menghilangkan kebingungan tentang ketersediaan produk selama Ramadhan mendatang. Bulan Suci ini diperkirakan akan dimulai pada akhir bulan Maret.
"Pembukaan LC untuk gula meningkat menjadi 565.000 ton pada Januari dibandingkan, dengan 511.000 ton setahun lalu," kata juru bicara bank sentral, Md Mezbaul Haque.
Sementara LC untuk minyak nabati naik menjadi 390.000 ton dari 352.000 ton, bawang merah menjadi 42.562 ton dari 36.225 ton dan kurma menjadi 29.481 ton dari 16.498 ton.
Di sisi lain, pembukaan LC untuk kacang polong turun menjadi 224.000 ton pada Januari dari angka 265.000 ton setahun sebelumnya.
Sebelumnya, dilaporkan harga barang-barang yang paling banyak dikonsumsi selama Ramadhan, seperti buncis, kacang kering dan kurma, mengalami peningkatan. Hal ini terlihat di pasar grosir di Dhaka dan Chattogram, Bangladesh, sebagai akibat dari kurangnya pasokan bahan pangan dua bulan sebelum puasa dimulai.
Setidaknya lima pasar ritel, termasuk yang ada di Kazir Deuri, Pasar Karnaphuli, serta Chawkbazar di Chattogram, mengalami penurunan pasokan semua jenis produk dibandingkan dengan permintaan.
Di pasar eceran di Dhaka dan Chattogram, buncis kini dijual dengan harga 90-92 taka Bangladesh, atau Rp 12.373 hingga Rp 12.648 per kg.
Sumber:
https://www.thedailystar.net/business/news/lc-opening-ramadan-commodities-rises-january-3237376