Rabu 01 Feb 2023 12:54 WIB

OKI: Islamofobia Telah Mencapai Tingkat Mengkhawatirkan

Tindakan tercela ini secara terang-terangan bertentangan dengan nilai kemanusiaan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjuk rasa Muslim memegang plakat dan meneriakkan slogan-slogan selama unjuk rasa anti-Swedia di luar kedutaan Swedia di Jakarta, Indonesia, 30 Januari 2023. Ratusan pengunjuk rasa melakukan unjuk rasa menentang pembakaran Alquran di Swedia oleh Pemimpin politik sayap kanan Denmark pihak Stram Kurs (Garis Keras), Rasmus Paludan, menuntut agar pemerintah Swedia mengambil tindakan. OKI: Islamofobia Telah Mencapai Tingkat Mengkhawatirkan
Foto:

"Kami juga mengharapkan otoritas Swedia, Belanda, dan Denmark untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap para pelaku kejahatan rasial ini,” katanya.

Kebencian terhadap Islam telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di banyak bagian dunia, terutama di Eropa. Hal ini disampaikannya dengan mengutip statistik terkait tindakan kekerasan dan Islamofobia oleh para aktivis Eropa sejak 2019.

“Kami mengamati dengan sangat prihatin, bagaimana politikus sayap kanan menggunakan retorika anti-Islam dan xenofobia. Menggunakan populisme semacam itu membuka jalan bagi serangan rasis terhadap Muslim,” kata Eker, merujuk pada pembantaian di Selandia Baru pada 2019, di mana 51 Muslim meninggal dalam serangan teroris di dua masjid.

“Dalam konteks ini, langkah penting yang harus diambil dalam OKI, menurut kami, adalah memperkuat observatorium Islamofobia agar lebih efisien terlibat dengan mitra internasional, serta upaya tindak lanjut yang lebih baik di negara-negara Barat untuk menghadapi meningkatnya Islamofobia,” kata Eker.

OKI mengutuk upaya penyebaran gagasan yang mengejek, menghina atau mencemarkan nama baik kitab suci, simbol, dan tokoh suci agama apapun. Organisasi ini akan bekerja untuk menyuarakan keprihatinan setiap kali Alquran dilanggar atau tokoh suci Islam dihina dengan maksud menghasut kebencian terhadap agama atau pengikutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement