REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Komunitas Muslim dan Yahudi di Swedia memperingatkan tentang kejahatan lanjutan yang dapat dilakukan orang-orang yang telah berani membakar kitab suci. Mengutip penulis terkenal Yahudi Jerman Heinrich Heine setelah pembakaran kitab suci Alquran baru-baru ini, komunitas Yahudi dan Muslim di Swedia menyebut orang yang pernah membakar kitab suci dapat juga membakar manusia.
"Mereka yang membakar buku pada akhirnya akan membakar orang," kata komunitas Yahudi dan Muslim di Swedia, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (27/1/2023).
Sehubungan dengan pembakaran buku di Nazi Jerman, Dewan Resmi Komunitas Yahudi Swedia dan Kemitraan Kepercayaan Muslim Yahudi Amanah mengatakan dalam pernyataan bersama pada Rabu (25/1/2023) bahwa pembakaran kitab suci seringkali menunjukkan awal dari normalisasi kebencian terhadap suatu kelompok dalam masyarakat.
"Secara historis melawan Yahudi, sekarang melawan Muslim, memperingatkan bahwa rasis dan ekstremis sekali lagi diizinkan menyalahgunakan demokrasi dan kebebasan berbicara untuk menormalkan kebencian terhadap salah satu agama minoritas di Swedia, dengan membakar Alquran," kata pernyataan itu.
Komunitas Muslim dan Yahudi di Swedia menyatakan keprihatinannya pada serangan intensif terhadap orang-orang Yahudi dan Muslim di negara itu. "Dalam masyarakat demokratis, setiap individu memiliki hak merasa aman dan dihargai. Kami dengan ini ingin mengungkapkan dukungan kami kepada Komunitas Muslim Swedia dan dengan jelas menyatakan setiap tindakan dan tanda prasangka dan kebencian tidak dapat diterima,"
Pada Sabtu lalu, ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan membakar kitab suci umat Islam dalam protes yang disetujui polisi di ibu kota Stockholm. Sehari kemudian, Edwin Wagensveld, seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida merobek halaman-halaman Alquran di Den Haag, ibu kota administratif Belanda. Video Wagensveld di Twitter menunjukkan bahwa dia membakar halaman-halaman kitab suci yang robek di dalam panci.