Sabtu 21 Jan 2023 14:24 WIB

Perjuangan Suham Rela Tidur di Masjid Demi Dampingi Anak Bertanding di Porseni NU

Selama sepekan, Suham tidur di masjid dekat asrama atlet Porseni NU Jawa Tengah

perjuangan orangtua yang rela menginap di masjid untuk mendampingi anaknya selama pertandingan. Suham dan istrinya, datang jauh-jauh dari Kudus ke Solo untuk mendampingi sang buah hati, Muhammad Diky Ariyanto, yang ikut dalam Porseni NU dalam kontingen tim sepak bola Nahdlatul Ulama Jawa Tengah
Foto: Dok Porseni
perjuangan orangtua yang rela menginap di masjid untuk mendampingi anaknya selama pertandingan. Suham dan istrinya, datang jauh-jauh dari Kudus ke Solo untuk mendampingi sang buah hati, Muhammad Diky Ariyanto, yang ikut dalam Porseni NU dalam kontingen tim sepak bola Nahdlatul Ulama Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama Tingkat Nasional 2023 yang berlangsung di Solo, 13-22 Januari, meninggalkan banyak cerita menarik.

Salah satunya adalah perjuangan orangtua yang rela menginap di masjid untuk mendampingi anaknya selama pertandingan. Suham dan istrinya, datang jauh-jauh dari Kudus ke Solo untuk mendampingi sang buah hati, Muhammad Diky Ariyanto. 

Diky, siswa SMA Al-Ma'Ruf Kudus itu, mengikuti kompetisi cabang olahraga Sepakbola, yang turut dipertandingkan di Porseni NU. Ia terpilih menjadi salah satu pemain yang mewakili tim sepakbola pelajar untuk Perwakilan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah. 

Mengetahui sang anak akan berkompetisi di Porseni NU, Suham pun tanpa ragu langsung berangkat ke Solo."Saya mendampingi anak saya sejak awal kompetisi sampai akhir," kata Suham, Jumat (20/1/2023).

Tak dibiayai panitia, Suham berangkat dari Kudus ke Solo menggunakan biaya pribadi. 

Selama sepekan berada di Solo, Suham dan istrinya tidur di masjid dekat asrama para atlet."Alhamdulilah bisa sekalian ibadah. Selesai ibadah, saya tidur di pojokan masjid," katanya. 

photo
Muhammad Diky Ariyanto, yang ikut dalam Porseni NU dalam kontingen tim sepak bola Nahdlatul Ulama Jawa Tengah - (Porseni NU)

Jarak yang dekat antara masjid tempatnya menginap dengan asrama para atlet membuat Suham dan Istri bisa secara rutin mendampingi Diki.Mereka juga tentunya tidak pernah melewatkan pertandingan dan selalu menonton anaknya saat bertanding di rumput hijau. 

Suham pun sangat bangga karena tim anaknya bisa mencapai partai final. "Alhamdulilah, besok (Sabtu 21/1) finalnya. Perjuangan saya mendampingi anak tidak sia-sia," katanya. 

Apapun hasil partai final besok. Suham tak ambil pusing. Melihat anaknya bisa mencapai partai final saja ia sudah bangga. Ia pun berterimakasih kepada NU dan panitia Porseni NU yang telah mengadakan acara ini. 

Suham menilai, Porseni NU 2023 ini adalah acara yang bisa mengembangkan potensi para santi, pelajar dan mahasiswa NU.

"Saya ucapkan terimakasih kepada NU, kepada panitia PORSENI NU, semoga NU kedepannya tambah sukses," ujarnya. 

Adapun kegiatan PORSENI NU ini telah dibuka secara resmi pada Senin (16/1/2023) malam. Dalam ajang ini, sebanyak 3643 putra putri madrasah dari tiap pengurus wilayah NU (PWNU) akan berkompetisi menjadi yang terbaik.

Para putra-putri NU yang berkompetisi terdiri dari usia 18-23 tahun, atau jenjang SMA sederajat hingga perguruan tinggi."Kegiatan ini mempertemukan solidaritas tiga unsur penting NU, yaitu santri, pelajar dan mahasiswa," kata Ketua PORSENI NU Nusron Wahid saat membuka acara

“Kegiatan ini adalah yang pertama kali dilaksanakan sejak satu abad Nahdlatul Ulama," sambungnya.

Dalam PORSENI NU 2023 ini dipertandingkan beberapa cabang olahraga, yaitu:

1. Sepak Bola

2. Bulu Tangkis

3. Bola Voli

4. Pencak Silat

Adapun perlombaan seni dalam Porseni NU 2023, yaitu:

1. Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ),

2. Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ),

3. Hifdzul alfiyah (lomba menghafal Kitab Alfiyah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement