Selasa 17 Jan 2023 10:06 WIB

Ingat, Rezeki dari Allah Bukan Hanya Gaji

Kekeliruan memahami arti rezeki membatasi diri dalam mensyukuri karunia Allah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi. Ingat, Rezeki dari Allah Bukan Hanya Gaji
Foto:

Dari sini, hal lain yang harus disadari adalah pentingnya menghindari perasaan “tidak enak” dengan karunia lebih yang Allah berikan kepada orang lain. Dalam bahasa agama, menyadari tentang rezeki secara benar dan proporsional akan menghindarkan kita dari penyakit yang super berbahaya, “hasad”.

"Itu sesungguhnya yang diingatkan dalam Alquran. Jangan berangan-angan dengan apa yang Allah telah lebihkan antara satu dengan yang lain di antara kalian," kata dia.

Imam Shamsi Ali mengajak setiap umat Muslim untuk fokus meminta kepada Allah kelebihan atau keutamaan-Nya. Tentu, dengan kesadaran bahwa “Allah itu Maha mengetahui segala hal” (An-Nisa: 32).

Jika hal-hal di atas bisa disadari, maka berbagai permasalahan hidup dan dosa dapat terhindarkan. Pertama, kegagalan mensyukuri karunia karena salah memaknai arti rezeki.

Dua, dengan menyadari hal tersebut maka akan terbangunnya kesadaran hakiki dan benar tentang karunia rezeki Allah SWT. Hal ini dapat mengantarkan kepada “Al-Qana’ah” atau rasa puas yang sejati.

Selanjutnya, tidak lagi membangun perasaan “tidak enak” (hasad) dengan karunia yang Allah berikan kepada orang lain. Karena ia telah yakin jika sunnatullah dalam pembagian rezeki itu memang ada yang dibukakan dan ada yang sebaliknya.

"Dengan kesadaran tentang rezeki seperti itu, manusia akan menjalani hidupnya dengan penuh lapang dada, kepuasan, ketenangan dan kebahagiaan. Manusia seperti inilah yang akan kuat, stabil, dan tegar dalam menjalani kehidupan. Jauh dari prasangka-prasangka, baik pada orang lain, diri sendiri, apalagi kepada Allah SWT," ujar Presiden Nusantara Foundation ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement