Sabtu 14 Jan 2023 11:35 WIB

Kemenag Tarakan Perkirakan Dapat 151 Kuota Haji

Kemenag Tarakan akan persiapkan pelayanan haji terbaik pada 2023 ini.

Jamaah haji berjalan mengelilingi Kabah, bangunan kubik di Masjidil Haram, selama ibadah haji tahunan, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (10/7/2022). Ibadah haji tahunan Islam di Arab Saudi akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada 2023 setelah pembatasan melihat peringatan keagamaan tahunan dibatasi karena kekhawatiran tentang virus corona, kata pihak berwenang.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Jamaah haji berjalan mengelilingi Kabah, bangunan kubik di Masjidil Haram, selama ibadah haji tahunan, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (10/7/2022). Ibadah haji tahunan Islam di Arab Saudi akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada 2023 setelah pembatasan melihat peringatan keagamaan tahunan dibatasi karena kekhawatiran tentang virus corona, kata pihak berwenang.

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Tahun 2023 Pemerintah Indonesia mendapat kuota memberangkatkan sebanyak 221.000 orang tanpa batasan usia untuk menunaikan ibadah haji dan kuota haji untuk Tarakan tanpa batas usia sebanyak 151 orang.

"Dalam kebijakan ini, Tarakan kemungkinan besar akan mendapatkan kuota sebesar 151 orang, ini sudah kita siapkan dari bulan November sudah kita panggil juga nama-namanya dan sudah diberikan manasik haji," kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Tarakan Muhammad Aslam di Tarakan, Jumat (14/1/2023).

Persiapan yang dilakukan Kemenag terhadap 151 calon jamaah haji yang berangkat dengan meminta untuk membuat paspor, melakukan vaksinasi COVID-19 hingga dosis ketiga dan mempersiapkan dokumen lainnya.

Aslam mengungkapkan bahwa 151 orang ini pihaknya belum dapat memastikan, jika terdapat perubahan bisa saja angka ini mendapatkan tambahan dari pemerintah pusat.

Sudah tidak ada batasan lagi usia di atas 65 tahun dipertimbangkan untuk melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi. Aslam mengatakan kuota yang diberikan untuk Indonesia terbilang normal seperti tahun 2019 lalu. Aturan ini diharapkan dapat mengurai antrean keberangkatan haji di Tarakan yang saat ini pendaftarnya sudah mencapai 5.000 lebih.

"Normalnya memang 151 orang di Tarakan. 100 persen semuanya sudah buat pasport dan sudah manasik juga. Kalau vaksinasi jenisnya sudah tidak ditentukan lagi, sudah tidak ada pembatasan lagi," katanya.

Adapun untuk calon jamaah haji yang akan diberangkatkan di tahun 2023 merupakan jamaah yang sudah ada di tahun antrean akhir 2011 dan awal 2012.

Biasanya, jamaah yang sudah mendaftar di waktu tersebut tapi tidak masuk ke dalam daftar 151 orang yang pihaknya siapkan, kemungkinan akan menjadi cadangan.

Diperkirakan nama-nama calon jamaah haji yang akan berangkat di 2023 akan diperoleh pada akhir Januari atau Februari mendatang.

Ia berharap agar penentuan nama-nama ini dapat dilakukan segera untuk persiapan dokumen keperluan keberangkatan haji. Seperti kegiatan manasik haji untuk calon jamaah yang hendak berangkat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement