REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Harlah ke-100 Nahdlatul Ulama (NU) Erick Thohir menyampaikan terima kasih atas kepercayaan PBNU untuk memimpin penyelenggaraan satu abad organisasi Islam terbesar di Tanah Air tersebut. Hal ini disampaikan Erick saat menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1).
"Alhamdulillah, bersyukur atas amanah yang diberikan PBNU kepada saya dan kami semua dalam penyelenggaraan rangkaian kegiatan Satu Abad Nahdlatul Ulama. Mohon doa agar semua berjalan dengan lancar sampai hari puncak. Aamiin," ucap Erick.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut mengatakan Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi salah satu rangkaian dalam menyongsong Satu Abad NU. Erick mengaku kagum dengan semangat keluarga besar NU dalam perhelatan akbar itu.
Festival Tradisi Islam Nusantara dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang juga selaku Ketua Panitia Festival Tradisi Islam Nusantara Abdullah Azwar Anas, Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar, Khatib Aam PBNU, Bapak K.H. Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua Panitia Peringatan 1 Abad NU Yenny Wahid.
Erick kagum dengan lantunan shalawat yang dilantunkan oleh ribuan santri NU. "Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan bersilaturahmi dengan keluarga besar Nahdlatul Ulama di Shalawatan dan Festival Tradisi Islam Nusantara. Masya Allah. Allahuakbar. Tak henti saya takjub dengan antusiasme seluruh peserta," ucap Erick.
Pria kelahiran Jakarta itu menyebut festival ini sebagai wujud bahwa kiprah NU tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, tapi juga untuk membangun peradaban, termasuk dengan jalan memperkuat kebudayaan bangsa.
Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi suluh bagi generasi penerus NU kini dan nanti, sekaligus menjadi penuntun peradaban menuju kemaslahatan serta kesejahteraan rakyat Indonesia. Menurut Erick, penunjukan Banyuwangi sebagai tuan rumah festival ini memiliki aspek historis.
"Banyuwangi menjadi tempat bersejarah ditulisnya shalawat badar oleh KH Ali Manshur," ucap pria berdarah Lampung-Majalengka tersebut.
Dia menyampaikan terdapat sembilan program kegiatan dalam rangkaian kegiatan satu abad NU. Empat kegiatan sudah terlaksana, meliputi NU Women Festival pada 15 Oktober 2022 di
Jakarta, Religion 20 (R20) pada 1-4 November 2022 di Nusa Dua, Bali, NU Tech pada 19 Desember 2022 di Malang, dan Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi.
Selanjutnya, Erick sampaikan, lima rangkaian program kegiatan lain juga akan diselenggarakan, antara lain, Porseni NU yang pada 14-21 Januari 2023 di Stadion Sriwedari, Solo, NU Festival 2023 pada 20-23 Januari 2023 di Jakarta, Anugerah Tokoh An Nahdlah pada 31 Januari 2023 di Jakarta, dan Muktamar Internasional Fiqih Peradaban di awal Februari 2023, dan Puncak Peringatan Satu Abad NU yang akan diselenggarakan pada 7 Februari 2023 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
"Saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan peran serta seluruh keluarga besar NU dalam penyelenggaraan seluruh rangkaian kegiatan Satu Abad NU," kata Erick.