REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Jumlah pelanggaran tertinggi terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur terjadi pada 2022. Sebanyak 48.238 orang Yahudi fanatik dilaporkan menyerbu kompleks suci Muslim dan melanggar kesuciannya.
Informasi tersebut disampaikan Direktur Departemen Wakaf Islam, Azzam Khatib, yang bertanggung jawab atas Masjid Al-Aqsa. Dalam sebuah pernyataan, ia menyebut para fanatik melakukan tindakan yang memprovokasi sentimen dan perasaan umat Islam.
Dilansir di Wafa, Senin (2/1/2022), beberapa aksi yang dilakukan adalah menggelar ritual Yahudi dan mengibarkan bendera Israel di dalam kompleks bertembok selama hari raya Yahudi. Mereka disebut seolah tidak peduli apa arti tempat suci ini bagi dua miliar Muslim di seluruh dunia.
Tidak hanya itu, Khatib juga memperingatkan pemerintah sayap kanan baru di Israel dapat melakukan tindakan yang dapat memicu perang agama di kawasan dan dunia.
"Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci Islam dengan luas 144 dunum dan segala fitur dan fasilitasnya, baik di atas dan di bawah tanah," ujar dia.
Ia pun menyebut tempat ibadah itu adalah masjid murni untuk umat Islam saja di seluruh dunia, yang tidak menerima perpecahan atau kemitraan, terlepas dari semua upaya untuk mengubah status quo agama, sejarah dan hukum yang panjang untuk Masjid Al-Aqsa yang diberkahi.
Sumber:
https://english.wafa.ps/Pages/Details/132558