REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Otoritas lokal di Makkah membuka penyelidikan setelah melihat sejumlah pertanian diairi oleh air limbah. Delapan flat yang dibangun di atas area pertanian di selatan Makkah juga dipindahkan.
Kotamadya mengatakan otoritas keamanan dan urusan kesehatan di wilayah tersebut dan kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian mengambil tindakan terhadap sejumlah pertanian yang melanggar. Lahan untuk menanam sayuran hijau di selatan Makkah tersebut diduga diairi dengan air limbah.
Disampaikan pula sebanyak delapan flat yang dibangun di area luas di sejumlah peternakan telah disingkirkan. Tim Kotamadya juga segera memusnahkan tanaman berdaun yang ditanam menggunakan air limbah.
“Itu menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat. Ternyata setelah mengambil sampel produk dan memeriksanya di laboratorium pemerintah kota, diketahui mereka tidak aman,” katanya, dikutip di Saudi Gazette, Senin (26/12/2022).
Mereka menekankan tindakan ini dilakukan dalam kerangka keinginan Kota Makkah untuk mencapai tingkat sanitasi lingkungan tertinggi. Pihaknya juga ingin menindaklanjuti dan menghilangkan semua fenomena negatif, yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan warga dan penduduk.
Pemerintah kota berjanji tidak akan ragu menerapkan hukuman dan denda bagi pelanggar.