Ahad 18 Dec 2022 12:48 WIB

Apakah Agama Sudah Ada Sejak Nabi Adam Berada di Surga?

Banyak pendapat terkait asal mula munculnya agama untuk manusia

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Surga. Banyak pendapat terkait asal mula munculnya agama untuk manusia
Foto: Pixabay
Ilustrasi Surga. Banyak pendapat terkait asal mula munculnya agama untuk manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pertanyaan tentang asal-usul agama kerap mengemuka di banyak kesempatan. Muncul persoalan apakah agama sudah ada di surga sejak Nabi Adam berada di lokasi mulia itu? 

Pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, Prof Quraish Shihab menjawab permasalahan tersebut. Menurut pakar tafsir Alquran ini, tidak ada agama di surga ataupun pengenaan kewajiban untuk menjalankan suatu amal atau taklif. 

Baca Juga

Prof Quraish mengatakan, jauh sebelum Nabi Adam diciptakan, Allah SWT sudah menetapkan bahwa Nabi Adam akan diturunkan ke bumi atau menjadi khalifah fil ardh. Hal ini sekaligus membantah pernyataan Nabi Adam terusir dari surga. Sebab, turunnya Nabi Adam ke bumi sudah ditentukan jauh sebelum diciptakan.

"Allah SWt menciptakan Adam, tapi Dia suruh dulu tinggal di surga supaya dia lihat dulu bagaimana itu surga. Dia sudah kenal Tuhan. Dia kan sudah disuruh jangan dekati ini. Disuruh, kamu tinggal di surga, lihat di surga bahagia. Banyak makanan, minuman, pakaian. Tapi, di surga juga Allah SWT mengingatkan Adam, hai Adam, itu musuhmu setan. Di surga itu kan diingatkan," kata Prof Quraish, dikutip dari akun resminya, sebagaimana dinukilkan dari dokumentasi Harian Republika. 

Keterangan tersebut dapat ditemukan dalam Alquran surah Thaha ayat 117-119. 

فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَىٰ وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ

Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang.  Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya".

Menurut dia, dapat pula dipelajari QS al-Waqiah ayat 25-26. Menurut Quraish Shihab, Allah SWT menetapkan Adam tinggal di surga agar dijadikan target untuk melaksanakan tugas-Nya di bumi seakan Allah SWT menyuruh Adam SWT untuk membuat bayang-bayang surga di bumi. Manusia harus berusaha sehingga tersedia sandang, pangan, papan, dan kebutuhan lainnya di bumi.

Manusia juga bertugas menciptakan kedamaian seperti di surga yang damai. Meski demikian, Quraish menjelaskan, Adam melanggar peringatan Allah SWT hingga akhirnya diturunkan ke bumi. 

Baca juga: Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat

Menurut Quraish, ketika telah diturunkan ke bumi, ada proses yang dilalui Adam untuk menemukan agama. Hal ini dapat ditemukan dalam Alquran.

قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

 "Kami berfirman, turunlah kamu semuanya dari surga itu. Kemudian, jika datang petunjuk-Ku kepadamu maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS al-Baqarah ayat 38). 

Konsep Islam tentang benih lahirnya agama, dia mengatakan, bermula ketika Adam turun ke bumi dan menemukan tiga hal, yakni kebenaran, kebaikan, dan keindahan. 

Hal ini membuatnya menemukan sesuatu yang memiliki kebenaran, kebaikan, dan keindahan yang langgeng, kekal dan tidak rusak, serta tidak terbatas, yakni Allah SWT.     

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement