REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rapat Koordinasi Nasional Badan Wakaf Indonesia (Rakornas BWI) 2022 menghasilkan rekomendasi untuk Komisi Profesionalisme Nazhir, Komisi Sosialisasi dan Literasi, Komisi Pengelolaan dan Pemberdayaan Aset Wakaf, dan Komisi Riset dan Transformasi Digital. Wakil Ketua BWI, Imam Teguh Saptono, menyampaikan rekomendasi untuk Komisi Sosialisasi dan Literasi.
"BWI merekomendasikan untuk memperkuat pusat layanan informasi digital tentang literasi wakaf yang sistematis dan komprehensif (dalam tulisan atau video) melalui website BWI pusat dan perwakilan," kata Imam kepada Republika, Kamis (8/12/2022)
Imam menyampaikan, BWI juga merekomendasikan agar menyusun materi pembelajaran atau modul literasi wakaf secara sistematis dan komprehensif. Mencakup sejarah wakaf, fiqh wakaf, regulasi, perspektif wakaf transformatif, Waqf Core Principal (WCP) dan lain sebagainya. Semua itu nantinya untuk bahan kegiatan sosialisasi dan literasi.
Di samping itu, BWI juga mendorong percepatan pembaharuan dan implementasi kurikulum wakaf di semua jenjang pendidikan. Mulai dari SD atau MI sampai perguruan tinggi. Merekomendasikan mengembangkan intensitas publikasi, pemberitaan wakaf dan tulisan-tulisan akademik wakaf (multi content) melalui berbagai media, jurnal atau multi platform bersama stakeholders dan Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi).
"Rakornas BWI juga merekomendasikan untuk mengembangkan komunikasi dengan berbagai jaringan media informasi, stakeholders, Forjukafi dan influencer untuk kerjasama kampanye wakaf dengan berbagai event atau kegiatan sosialisasi dan edukasi wakaf Waqf Goes To Campus (WGTC), kementerian atau lembaga, pesantren dan lain-lain," ujarnya.
Imam menambahkan, Rakornas BWI 2022 juga mendorong agar mengembangkan Pelatihan Kader Penggerak Wakaf (PKPW), melalui Training of Trainer (TOT) di perwakilan BWI provinsi dan kabupaten/kota serta mitra strategis lainnya. Kemudian, mengembangkan berbagai inisiasi kreatif dan inovatif untuk mendorong percepatan peningkatan literasi wakaf.