REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengharapkan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia membantu mengatasi masalah pendidikan di Indonesia. Salah satunya, dengan berkontribusi dalam mengatasi anak putus sekolah dan bantuan pendidikan lainnya.
Ini disampaikan Muhadjir saat memberi sambutan pada Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad ICMI Ke-32 di Ballroom BJ Habibie BRIN, Jakarta, akhir pekan kemarin
“ICMI harus berkontribusi melalui pemikiran-pemikiran konstruktif dan strategis melalui upaya-upaya konkrit guna memutus akar penyebab kemiskinan, membantu anak-anak yang putus sekolah, menginisiasi bantuan-bantuan atau biaya pendidikan dan sebagainya,” ujar Muhadjir dikutip dari website Kemenko PMK, Senin (5/12/2022).
Muhadjir menilai, ICMI juga memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi muda baik dari segi intelektualisme maupun karakternya. Sebab, generasi muda Indonesia yang unggul kata Muhadjir dibutuhkan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.
Selain itu, Muhadjir mengatakan, saat ini isu negatif dan konten negatif dari media sosial sangat mengkhawatirkan. Karena itu, Muhadjir meminta ICMI tetap berkhidmat dalam jalurnya sebagai organisasi cendikiawan yang berkebangsaan dan berkeislaman.
“Banyak kerusakan mental yang diakibatkan oleh konten negatif media sosial. ICMI harus mengambil bagian dalam memerangi ini. Karena ini adalah tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Ketua Umum ICMI Arif Satria mengatakan, ICMI akan terus mendukung pemerintah dan menjadi sumber inspirasi bangsa.
“ICMI harus menjadi rumah umat Islam dan pelopor agenda aksi transformasi,” katanya.