Sabtu 03 Dec 2022 16:47 WIB

Wapres Minta Pemda Gerakkan Pesantren di Daerahnya untuk Berdayakan Masyarakat 

Pesantren sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan persebarannya luas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Maruf Amin membuka Muktamar As’adiyah ke-XV tahun 2022 di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/12).
Foto: Humas Undip
Wakil Presiden Maruf Amin membuka Muktamar As’adiyah ke-XV tahun 2022 di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, WAJO--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pemerintah daerah menggerakan pesantren-pesantren di tiap daerahnya untuk memberdayakan masyarakat. Ma'ruf mengatakan, pesantren sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan persebarannya luas hingga ke seluruh Indonesia, perlu semakin ditingkatkan fungsinya, salah satunya di Provinsi Sulawesi Selatan.

"Benar kata Pak Gubernur, harus ada sharing teknologi. Saya minta Pak Gubernur di Sulawesi Selatan, seluruh pesantren ini digerakkan supaya menjadi (pusat) pemberdayaan ekonomi masyarakat," ujar Ma'ruf saat meresmikan Pembukaan Muktamar ke-XV Pondok Pesantren As'adiyah tahun 2022 di Lapangan Merdeka Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/12/2022).

Baca Juga

Pemberdayaan ekonomi dari pesantren ini kata Ma'ruf, dapat dilakukan dengan program one pesantren one product atau satu pesantren satu produk. Saat ini banyak pesantren yang mengembangkan produk-produk UMKM yang bisa memberdayakan santri-santri dan masyarakat sekitar pesantren.

Karena itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mendorong pesantren mengajarkan santrinya memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, agama tidak hanya memerintahkan penguasaan ilmu agama tetapi juga memakmurkan bumi dengan pengetahuan dan teknologi.

"Pesantren menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dalam rangka kemandirian umat supaya tidak menjadi beban, tapi memberikan kontribusi supaya umat ini menjalankan perintah Allah," kata Ma'ruf.

Pada kesempatan yang sama, Ma'ruf juga menjelaskan pemberdayaan masyarakat termasuk ke dalam tujuan syariat Islam. Sebab, pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari menjaga negara. Sebab, apabila masyarakatnya berdaya, maka negara juga akan makmur.

Karena itu, dia mengapresiasi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah di Sulawesi Selatan yang mengakselerasi pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di daerahnya.

"Saya senang bahwa kita di Indonesia, ekonomi dan keuangan syariah merupakan salah satu upaya kita di dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia, dan kita sydah bertekad Indonesia harus menjadi pusat produsen halal terbesar di dunia tahun 2024," ujarnya.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi S. Sulaiman melaporkan program-program yang telah terimplementasi dengan baik di provinsinya dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Mulai dari peningkatan UMKM hingga penambahan pemberian sertifikasi halal bagi pelaku usaha.

Dia berharap, ke depan, dengan dukungan pemerintah pusat, upaya pemberdayaan masyarakat di Sulawesi Selatan dapat lebih ditingkatkan lagi. "Kami tentu memohon arahan kepada Bapak Wakil Presiden dan juga tentu petunjuk sekiranya ada hal-hal yang harus ditindaklanjuti," kata Andi.

Hadir dalam acara ini diantaranya, Bupati Wajo Amran Machmud, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar, Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’Adiyah Muhammad Sagena, dan para peserta Muktamar ke-XV Pondok Pesantren As’adiyah Tahun 2022. 

Sementara Wapres didampingi oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi S. Sulaiman, Pangdam XVI/Hasanuddin Totok Imam Santoso, Kapolda Sulawesi Selatan Nana Sujana, dan Kepala BAZNAS Republik Indonesia Noor Achmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement