Selasa 29 Nov 2022 14:40 WIB

Ajak Gaya Hidup Berbagi, Baznas Dorong Mahasiswa Jadi Duta Zakat

Mahasiswa harus jadi role model, membiasakan ZIS di kehidupan sehari-hari

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak agar penerima Beasiswa Cendekia Baznas menjadikan aksi berbagi sebagai gaya hidup, serta mendorong mahasiswa menjadi duta zakat.
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak agar penerima Beasiswa Cendekia Baznas menjadikan aksi berbagi sebagai gaya hidup, serta mendorong mahasiswa menjadi duta zakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak agar penerima Beasiswa Cendekia Baznas menjadikan aksi berbagi sebagai gaya hidup, serta mendorong mahasiswa menjadi duta zakat.

Pasalnya, zakat merupakan ibadah yang wajib ditunaikan bagi yang mampu, dan menjadi ibadah yang multi manfaat.

Baca Juga

Menurut Wakil Ketua Baznas RI, Mo Mahdum, dengan berzakat tak hanya memberikan pahala kepada yang menunaikan, namun juga memberi manfaat kepada sang penerima. Hal itulah yang kini tengah digencarkan Baznas agar para penerima beasiswa menjadi familiar dengan dunia zakat dan menjadikan zakat sebagai gaya hidup.

"Zakat adalah penolong kita nantinya kelak di hari akhir. Maka dari itu, saya mengajak seluruh masyarakat, termasuk adik-adik di sini untuk menjadikan zakat sebagai gaya hidup," ujar Mahdum, dalam acara pembinaan 136 peserta BCB AIU, di Auditorium Kampus AIU, kawasan Alor Setar, Kedah, Malaysia, Ahad (27/11/2022).

photo
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak agar penerima Beasiswa Cendekia Baznas menjadikan aksi berbagi sebagai gaya hidup, serta mendorong mahasiswa menjadi duta zakat. - (Baznas)

Selain itu, Mahdum menambahkan, meningkatkan literasi zakat di masyarakat juga harus dilakukan para penerima beasiswa Baznas. Pasalnya, sebagai mahasiswa yang akrab dengan ilmu keislaman dan zakat, akan lebih mudah untuk menjabarkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat.

"Mahasiswa harus jadi role model, mengakrabkan dan membiasakan zakat, infak, dan sedekah di kehidupan sehari-hari. Karena dengan begitu akan mendorong peningkatan literasi zakat di tengah masyarakat," katanya.

Mahdum juga menyampaikan bahwa setiap mahasiswa harus mempunyai road map ke depan, agar arahnya menjadi jelas dan pentingnya time management dalam menjalani setiap aktivitas. "Kalau kita sudah diterima di AIU, maka optimalkan semua kesempatan yang ada, karena tidak semua orang bisa masuk ke sini," ujar Mahdum.

Tak hanya memberi arahan, Mo Mahdum juga mengunjungi Sosial Bisnis Alive Shop milik BCB AIU, yakni sebuah bentuk usaha yang menjual pakaian layak pakai untuk mahasiswa dan masyarakat umum dengan konsep sosial dan pemberdayaan.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Konsul Jenderal RI di Penang, Bambang Suharto memberikan apresiasi kepada para penerima beasiswa Baznas yang dinilainya memberikan kebanggaan selama berada di negeri jiran. "Peserta Beasiswa dari Baznas selama ini selalu mendapatkan pujian terkait dengan kontribusi, dedikasi, dan prestasi yang telah mereka berikan," kata Bambang.

Keaktifan para mahasiswa itu juga tercermin dari intensitas mengikuti sejumlah kegiatan yang diadakan. "Peserta BCB dilibatkan dalam penampilan budaya sesi diplomatik untuk memperingati HUT RI di Penang dan kegiatan Sanggar Bimbingan, yang merupakan tempat untuk memberikan pembelaan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia," pungkas Bambang.

Acara pembinaan itu turut dihadiri Letnan Kolonel Penerbang Soni Aji Pramono selaku Liaison Officer Udara Indonesia di Penang; Koordinator Beasiswa Luar Negeri Baznas RI, Suli Hendra; para staf KJRI; dan para penerima beasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement