REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tidak ada laporan terkait masjid atau mushala yang terdampak signifikan akibat bencana gempa yang berpusat di Cianjur hingga saat ini.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, KH Muhammad Kusoy, menyampaikan tidak ada laporan terkait masjid dan mushala di Kota Sukabumi yang roboh akibat gempa tersebut.
Di Kota Sukabumi sendiri, kata dia, terdapat sekitar 400 masjid. "Kalau untuk di Kota Sukabumi, menurut laporan ke MUI Kota Sukabumi tidak ada masjid dan mushala yang sampai roboh. Alhamdulillah. Paling-paling ada retak-retak. Di sini juga, saya tinggal di Gunungpuyuh, ada retak-retak mah," tutur dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (24/11/2022).
Dalam kesempatan itu, Kiai Kusoy menyampaikan, MUI Kota Sukabumi telah menyampaikan imbauan kepada seluruh pengurus MUI tingkat kecamatan hingga kelurahan untuk melakukan belasungkawa. Belasungkawa dapat dilakukan dengan takziah, dan melaksanakan sholat ghaib untuk korban gempa yang meninggal dunia.
"Atau melaksanakan tahlilan bagi korban yang meninggal dunia, dalam arti membaca ayat-ayat suci Alquran, kalimat-kalimat toyyibah, dan isti'anah (meminta pertolongan) agar mereka meninggal secara husnul khotimah. Bagi yang sakit semoga Allah menyembuhkannya, dan bagi yang sehat, mari kita sabar dan berdoa," jelasnya.
Adapun gempa Cianjur mengakibatkan ratusan bangunan rumah di Kabupaten Sukabumi rusak. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, mencatat jumlah rumah di Kabupaten Sukabumi yang rusak akibat gempa Cianjur, mencapai 956 unit. Data ini tercatat hingga Rabu (23/11/2022) pukul 19.00 WIB.
"Data kerusakan ini bersifat sementara dan akan terus berkembang karena pendataan masih dilakukan oleh tim di lapangan," kata Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Rabu.
Data perkembangan dampak gempa di Kabupaten Sukabumi hingga pukul 19.00 WIB, dari 956 rumah yang rusak, sebanyak 620 unit rusak ringan, 241 rusak sedang dan 96 rusak berat.
Selain rumah, terdapat fasilitas lainnya yang juga terdampak seperti bangunan sekolah sebanyak 10 unit, sarana ibadah 18 unit, kantor pemerintahan satu unit, dan fasilitas lainnya tiga unit.