Selasa 22 Nov 2022 06:31 WIB

OKI Kecam Penutupan Masjid Ibrahimi oleh Israel.

OKI juga meminta pertanggungjawaban pasukan Israel.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
logo-OKI
logo-OKI

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam keras penutupan masjid Ibrahimi di Al-Quds yang suci yang oleh pasukan Israel.

Dilansir di Riyadh Daily, Selasa (22/11/2022), dalam sebuah pernyataan Sekjen OKI mengutuk tindakan Israel yang melarang jamaah masuk ke Masjid Ibrahimi. Tak hanya itu, mereka juga melarang muadzin mengumandangkan adzan melalui mikrofon seperti biasa.

Baca Juga

Lebih lanjut OKI juga meminta pertanggungjawaban pasukan Israel atas akibat dari pelanggaran semacam itu terhadap rakyat Palestina, serta pelanggaran berulang terhadap kesucian tempat suci.

Kepada masyarakat dunia, OKI menyerukan agar dilakukan gerakan cepat untuk mengakhiri tindakan Israel yang memicu kekerasan, ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan tersebut.

Sebelumnya dilaporkan pula serangan yang dilakukan pemukim ekstrimis Israel terhadap dua masjid, Sabtu (19/11). Serangan yang menghancurkan jendela masjid ini terjadi di lingkungan Bab al-Zawiya di kota Hebron, selatan Tepi Barat yang diduduki.

Berdasarkan laporan dari WAFA, pemukim Israel membawa bersenjata berat dan dijaga oleh tentara. Mereka menyerang dua masjid saat mengadakan aksi provokatif di lingkungan itu, sambil meneriakkan kata-kata kotor dan slogan-slogan rasis kepada warga Palestina.

Di malam hari, beberapa warga Palestina disebut menderita luka-luka dalam serangan oleh pemukim Israel di lingkungan Tel Rumeida di kota itu.

Para pemukim melempari batu dan botol kosong ke rumah-rumah. Tidak hanya itu, mereka secara fisik menyerang dan memukuli warga Palestina, melukai beberapa dari warga tersebut.

Pasukan pendudukan Israel yang menyertai para pemukim dalam serangan itu juga menangkap dua pemuda Palestina, saat mereka berada di depan rumah di lingkungan tersebut.

Tidak hanya itu, disampaikan para pemukim juga menyerang kios-kios pedagang dan orang-orang yang lewat saat mereka berjalan melalui gang-gang lingkungan, didukung dan dijaga oleh tentara dan polisi Israel.

Kota tua Hebron telah menjadi pusat kekerasan pemukim selama beberapa minggu terakhir. Serangan yang dilaporkan di sana terjadi hampir setiap hari. 

Sumber:

http://alriyadhdaily.com/article/01d515635ed6491ab0f5bae7424ff77e

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement