REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Rangkaian Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Surakarta terus berlangsung. Jelang pembukaan muktamar, Tanwir jadi satu agenda akbar di bawah Muktamar yang dimulai melalui Pembukaan Tanwir Muhammadiyah, Jumat (18/11/2022) pagi.
Dilanjut Pleno I pengesahan calon sementara anggota PP Muhammadiyah dan Pleno II pengesahan agenda muktamar. Pada Jumat siang, berlangsung Pleno III pengesahan calon tetap anggota PP Muhammadiyah 2022-2027 dan penutupan Tanwir Muhammadiyah.
Tanwir Aisyiyah turut diselenggarakan sejak Jumat pagi. Dimulai dari Pembukaan Tanwir Aisyiyah yang berisikan agenda-agenda seperti laporan panitia pelaksana muktamar dan pidato iftitah. Dilanjut Pleno I berisi pengesahan materi muktamar.
Kemudian, Pleno II berisi pembacaan tata tertib, pengesahan calon sementara dan penetapan sistem pemilihan. Pada Jumat siang, dilakukan proses pemilihan calon tetap anggota PP Aisyiyah dan Pleno III pengesahan calon tetap PP dan penutupan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengaku bersyukur, ada hikmah dari musibah pandemi yang berlangsung dan perkembangan teknologi informasi. Sebab, sidang-sidang bisa berlangsung secara blended, luring maupun daring.
"Kita bisa membawa materi muktamar, sudah dibahas, tinggal mengambil keputusan. Pada 18 November ktta sidang tanwir, yang akan mengesahkan materi-materi tadi, termasuk mengesahkan calon-calon pimpinan yang sudah diseleksi dua tahun lebih," kata Haedar, Kamis (17/11/2022).
Haedar mengungkapkan, pada muktamar akan dibahas konsentrasi Muhammadiyah lima tahun ke depan yang akan berfokus kepada transformasi dan perubahan progresif. Membangun pusat-pusat keunggulan baik untuk skala nasional maupun internasional.
Muhammadiyah akan pula melakukan usaha-usaha baru yang lebih progresif dalam sektor pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial dan komunikasi. Pengembangan dilakukan agar sektor-sektor itu jadi tonggak tidak cuma di ASEAN tapi di Asia.
"(sekolah) di Melbourne, misal, kita akan kembangkan agar lima tahun ke depan ada di Sydney dan kota-kota lain," ujar Haedar.
Muhammadiyah akan menebarkan nilai-nilai Islam pencerahan dan berkemajuan. Di tengah globalisasi, jadi kekuatan penjaga akar budaya bangsa yang berintegrasi dengan agama, agama yang tentunya membawa persatuan, perdamaian dan kemajuan.
Haedar mengingatkan, Indonesia diberi agama dan umat beragama yang damai dan berkontribusi membangun perjuangan bangsa, dan susah ditemukan di bangsa lain. Muhammadiyah meyakini, pondasi agama sebagai perekat bangsa justru sangat kuat.
Namun, ia menekankan, ketertinggalan umat beragama, termasuk secara sosial dan ekonomi perlu diperhatikan. Apalagi, seakan ada paradox budaya, saat kesadaran beragama kuat, ada temuan tingkat kesopanan masyarakat Indonesia malah rendah.
Berarti, Haedar berpendapat, terdapat nilai-nilai keadaban publik di Indonesia yang roboh. Ia mengingatkan, perubahan memang selalu terjadi, jadi kita jangan saling menyalahkan. Hadirkan agama yang tidak cuma membawa iptek, tapi keadaban.
"Moral agama harus menjadi keadaban publik," kata Haedar.
Sehingga, ia menegaskan, ketika potensi agama kita mampu kembangkan Indonesia tidak perlu cemas hadapi ancaman seperti politik identitas atau radikalisme. Sebab, ruang publik sudah diisi orang-orang yang sudah beragama dengan baik.
"Pendidikan harus jadi usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengisi dengan nilai," ujar Haedar.
Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah sendiri akan dibuka langsung Presiden Joko Widodo pada Sabtu pagi di Stadion Manahan. Kemudian, ada Sidang Pleno II diisi pidato iftitah dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.
Kemudian, Pleno III jawaban PP atas tanggapan PWM dan Ortom tentang laporan PP Muhammadiyah serta paparan tim verifikasi keuangan. Ditutup pemilihan anggota-anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 pada Sabtu (malam).
Pada Ahad, dilanjut Pleno IV program-program, Pleno V Risalah Islam Berkemajuan, Pleno VI isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal. Pleno VII penetapan hasil pemilihan anggota-anggota PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
Pleno VIII penetapan Ketua Umum PP periode 2022-2027, pengumuman sekretaris PP dan serah terima jabatan dari PP periode 2015-2022 ke PP 2022-2027. Terakhir, penutupan muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin.