Ahad 06 Nov 2022 05:03 WIB

Mualaf David Iwanto, Masuk Islam Berkat Ceramah-Ceramah Zakir Naik tentang Agama

Mualaf David Iwanto banyak terinspirasi dengan ceramah-ceramah Zakir Naik

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf David Iwanto banyak terinspirasi dengan ceramah-ceramah Zakir Naik
Foto:

David kembali ditunjukkan kebenaran baru bahwa faktanya dia bukan anak kandung dari orang tuanya saat ini. 

Hal itu membuatnya terkejut tapi dia harus mempercayainya karena informasi itu dia peroleh dari sepupunya sendiri.

Seketika itu menjadikannya mantap memeluk agama Islam setelah Allah SWT memberikan banyak hidayah, petunjuk, dan kebenaran kepada dirinya. 

Tak lama kemudian, berita mengenai keinginannya masuk Islam telah tersebar dan mulai dihalang-halangi oleh rekan ibadahnya dan orang-orang sekitar.

Desakan itu membuat dia meminta bantuan kepada sepupunya yang telah lebih dahulu menjadi mualaf itu agar membantunya untuk bisa lekas bersyahadat karena menurutnya setelah masuk Islam maka orang-orang itu tidak akan berani mengganggunya.

“Pertama saya izin dulu kepada mama karena hanya tinggal mama saja, sedangkan papa saya sudah meninggal. Jadi saya minta Izin ke mama," ujar dia.

Namun mamanya melarang baik Kristen maupun Islam. Mamanya meminta David untuk menganut agama nenek moyang Tionghoa saja.

Ujian mulai berdatangan setelah dia memeluk Islam, julukan teroris ditujukan kepada dirinya. 

Terlebih lagi pada waktu itu di Surabaya sedang terdapat ada isu bom yang meresahkan warga. Hal itu juga membuat mamanya khawatir karena tidak memiliki pemahaman dasar mengenai Islam sehingga percaya dengan isu-isu tersebut.

Bahkan banyak tetangga yang membicarakan David agar berhati-hati karena khawatir menjadi ekstremis. David tidak ingin menyakiti hati sang mama.

Dia tidak mencoba untuk membantah ucapan mamanya. David hanya bisa berdiam saja.

Dia merasa bahwa hanya Allah yang tahu bagaimana nikmatnya hidayah agama Islam, nikmatnya mengenal Islam secara benar, mengenal tauhid, dan mengenal Tuhan kita.

"Saya juga membayangkan bagaimana jika saya meninggal dan tidak bisa berjumpa dengan Tuhan yang menciptakan saya sehingga masuk Islam ini membuat saya bersyukur karena Allah SWT telah menyelamatkan saya dari kekafiran," ungkap David sata menceritakan perasaannya telah memeluk Islam.

Baca juga: Ditanya Kiai Marsudi Soal KM 50, Prof Mahfud: Bukan Pelanggaran HAM Berat, Tapi…

Karena dia adalah mualaf yang bisa mengetahui bagaimana rasanya menemukan kebenaran dalam agama Islam setelah sekian lama dalam kebimbangan dalam beragama.

Meski awalnya dilarang dengan berbagai macam alasan, hingga saat ini David masih tinggal bersama dengan ibunya. Bahkan sebelumnya ia pernah hingga sampai diusir tapi pada akhirnya mereka masih tetap tinggal bersama penuh dengan toleransi.

Kini setelah memeluk Islam, David memiliki nama mualaf yakni Daud. Dan dia berusaha untuk tetap berbakti kepada ibunya sebagaimana seharusnya.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement