REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Program halaqah Alquran yang dijalankan masjid-masjid di Kairo dengan partisipasi para qari terkemuka mendapat sambutan dan apresiasi dari pemerintah Mesir. Bahkan Kementerian Wakaf Mesir berencana memperluas halaqah Quran dengan menyelenggarakannya di kota-kota lain.
Menteri Wakaf Mesir Mohammed Mukhtar Gomaa mengatakan menurut rencana yang disetujui pada Senin lalu, program-program Alquran juga akan diadakan di kota-kota kegubernuran lainnya, termasuk Alexandria, Giza, Damietta, dan Kafr El-Shaikh.
Para qari ternama akan mengikuti program halaqah Quran yang diadakan setiap kota. Syekh Abdul Fattah Taruti, Syekh Mahmoud Hassan al-Khisht, Syekh Fathi Abdul Munim al-Khalifa, Syekh Yusuf Qassim Hilawa, dan Syekh Muhammad Ahmed Fathullah Ahmed termasuk di antara qari senior yang akan membacakan Alquran di program tersebut.
Sementara itu halaqah Quran akan terus diselenggarakan di sejumlah masjid di Kairo dengan partisipasi para qari terkemuka seperti Sheikh Ahmed Ahmed Noaina, Sheikh Tamim Mahmoud Ahmed, Sheikh Hamad Numan Hussein, dan Sheikh Abdul Latif al-Azib.
Kementerian Wakaf mengatakan halaqah Alquran adalah bagian dari upaya kementerian untuk mempromosikan Alquran dan mengajarkan bacaannya dan menekankan perlunya merenungkan ajarannya. Pekan lalu, kementerian telah mengumumkan keputusan presiden negara itu, Abdel Fattah El-Sisi, untuk menaikkan penghargaan uang tunai yang diberikan kepada qari yang membaca Alquran dalam program-program Alquran.
Mesir adalah sebuah negara di Afrika Utara dengan jumlah penduduk sekitar 100 juta. Muslim menyumbang sekitar 90 persen dari total populasi negara itu. Kegiatan Alquran sangat umum di Mesir yang mayoritas Muslim. Dan banyak dari qari top dunia Muslim di masa lalu dan sekarang adalah orang Mesir.