Rabu 02 Nov 2022 10:35 WIB

Imam Al Azhar dan Paus Fransiskus Hadiri Pertemuan Dewan Sesepuh Muslim di Bahrain

Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan dengan Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Paus Fransiskus (kanan) menyalami Imam Besar Masjid Al Azhar Ahmed Al Tayyib. Imam Al Azhar dan Paus Fransiskus Hadiri Pertemuan Dewan Sesepuh Muslim di Bahrain
Foto: Antara/Ryan Carter
Paus Fransiskus (kanan) menyalami Imam Besar Masjid Al Azhar Ahmed Al Tayyib. Imam Al Azhar dan Paus Fransiskus Hadiri Pertemuan Dewan Sesepuh Muslim di Bahrain

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Bahrain menyelenggarakan pertemuan ke-16 Dewan Sesepuh Muslim, Jumat (4/11/2022). Hal ini bertepatan dengan kunjungan resmi dan bersejarah Yang Mulia Paus Fransiskus ke Bahrain, atas undangan Yang Mulia Raja Hamad bin Isa Al Khalifa.

Adapun pertemuan Dewan Sesepuh Muslim kali ini akan dipimpin oleh Yang Mulia Imam Besar Sheikh Al Azhar Ahmed Al Tayyib, di hadapan Yang Mulia Paus Fransiskus. Dilansir di BNA, Rabu (2/11/2022), pertemuan tersebut akan meninjau tantangan global, termasuk perubahan iklim, kekurangan makanan dan air, serta bencana kemanusiaan lainnya, sekaligus peran para pemimpin agama dalam mengatasinya melalui dialog Islam-Kristen.

Baca Juga

Sekretaris Jenderal Council of Muslim Elders and the Higher Committee for Human Fraternity Counselor Mohammed Abdulsalam menekankan, pertemuan tersebut melambangkan hubungan antara pemimpin dan pemeluk agama yang berbeda, dengan memberikan langkah-langkah praktis dan solusi untuk tantangan ini dari perspektif agama dan hukum.

Terkait kedatangan Paus Fransiskus, artikel lain menulis momen ini akan menjadi kali pertama dalam sejarang seorang paus mengunjungi Bahrain. Kunjungan yang diharapkan dapat mempererat hubungan dengan Islam.

Kunjungan yang berlangsung mulai Kamis (3/11/2022) hingga Ahad (6/11/2022) ini menjadi perjalanan internasional ke-39 kepausan Fransiskus, tiga tahun setelah perjalanan bersejarahnya ke Uni Emirat Arab pada 2019. Saat itu, ia menandatangani manifesto Muslim-Kristen untuk perdamaian.

Dilansir di Raw Story, beberapa kelompok hak asasi manusia berharap Francis dapat menekan pemimpin Sunni Bahrain, Raja Hamad bin Isa Al-Khalifa, untuk menghentikan penindasan terhadap Muslim Syiah di negara itu.

Paus asal Argentina ini menjadikan penjangkauan terhadap komunitas Muslim sebagai prioritas selama kepausannya. Ia mengunjungi negara-negara Timur Tengah, termasuk Mesir pada 2017 dan Irak tahun lalu, sambil menjanjikan dialog antaragama dengan ulama Muslim terkemuka.

Pada Jumat, Fransiskus berencana bertemu dengan otoritas tertinggi Islam Sunni, Sheikh Ahmed al-Tayeb, Imam Besar Masjid Al-Azhar yang bergengsi di Kairo dan pusat pembelajaran Islam, di Istana Sakhir di pusat negara itu. Kedua pemimpin agama itu telah menandatangani dokumen bersama di Abu Dhabi pada Februari 2019, yang menjanjikan koeksistensi antaragama antara Kristen dan Muslim. Kunjungan itu menandai yang pertama oleh seorang paus ke wilayah Teluk, tempat lahirnya Islam.

Francis juga akan bertemu dengan Dewan Sesepuh Muslim yang berbasis di Abu Dhabi untuk forum "Timur dan Barat", dengan agenda komunitas Muslim di Barat, krisis kemanusiaan, masalah iklim dan hubungan Muslim-Kristen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement