Senin 31 Oct 2022 18:15 WIB

CDCC Gelar World Peace Forum, Angkat Tema Persaudaraan Manusia

Tema persaudaraan manusia diangkat dalam World Peace Forum.

Rep: umar mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
CDCC Gelar World Peace Forum, Angkat Tema Persaudaraan Manusia. Foto: Ketua Forum Perdamaian Dunia atau World Peace Forum (WPF) Din Syamsuddin  (kedua kiri), Anggota Pengarah Panitia (steering committee) Syafiq Mughni (tengah) bersama jajaran pengarah panitia lainnya menyampaika  keterangaan saat konferensi pers terkait penyelenggaran World Peace Forum di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (31/10/2022). World Peace Forum ke-8 akan digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 17-18 November 2022 mendatang. WPF kali ini mengangkat tema yang menonjolkan semangat persaudaraan kemanusiaan yakni Human Fraterniy and the Middle Path for Peceful, Just and Prosperous World yang akan dihadiri oleh sejumlah tokoh lintas agama di dunia. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
CDCC Gelar World Peace Forum, Angkat Tema Persaudaraan Manusia. Foto: Ketua Forum Perdamaian Dunia atau World Peace Forum (WPF) Din Syamsuddin (kedua kiri), Anggota Pengarah Panitia (steering committee) Syafiq Mughni (tengah) bersama jajaran pengarah panitia lainnya menyampaika keterangaan saat konferensi pers terkait penyelenggaran World Peace Forum di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (31/10/2022). World Peace Forum ke-8 akan digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 17-18 November 2022 mendatang. WPF kali ini mengangkat tema yang menonjolkan semangat persaudaraan kemanusiaan yakni Human Fraterniy and the Middle Path for Peceful, Just and Prosperous World yang akan dihadiri oleh sejumlah tokoh lintas agama di dunia. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) menyelenggarakan Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum/WPF) ke-8 di Solo, Jawa Tengah, pada 17-18 November 2022. Agenda ini mengangkat tema yang mengedepankan semangat persaudaraan kemanusiaan yaitu 'Human Fraternity and The Middle Path for Peaceful, Just, and Prosperous World'.

Wakil Ketua Panita Pengarah Forum Perdamaian Dunia ke-8, Syafiq A Mughni menyampaikan, WPF digelar bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan The Cheng Ho Multiculture Education Trust, sebuah LSM Malaysia yang berpusat di Kuala Lumpur pimpinan Tan Sri Lee Kim Yew.

Baca Juga

Seluruh kegiatan akan diselenggarakan di Hotel Sunan di tengah kota Solo dan rencananya akan dibuka oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Pidato sambutan akan disampaikan tokoh-tokoh nasional dan luar negeri. Di antaranya ialah Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla, Wakil Presiden Forum Lintas Agama G-20 Katherine Marshall, Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) Syekh Mohammed Al-Issa, dan perwakilan dari Dewan Kepausan Vatikan untuk Dialog Antaragama, Rev Laurent Basanese, SJ.

"Pada 16 November nanti akan ada welcome dinner di Kasunanan Solo yang memberikan nuansa bergaya Jawa. Kami berharap bisa menarik para tamu internasional untuk mengetahui lebih detail budaya Jawa. Dan hari kedua, akan masuk ke beberapa sesi, pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan diskusi salah satu subtema yaitu tentang Human Fraternity," tutur dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (31/10/2022).

Sesi tersebut nantinya ada beberapa pembicara untuk berdiskusi dan mematangkan ide-ide yang dikembangkan oleh pembicara tersebut. Selanjutnya ada sesi diskusi tentang Middle Path: An Islamic Perspective, yang ditinjau dari sudut pandang ajaran Islam. "Apa itu wasatiyah, dan bagaimana penjabarannya, pengaplikasiannya, dan promosi wasatiyah di lingkungan dunia Islam," jelasnya.

Syafiq juga menyampaikan, partisipan dalam forum ini juga datang dari berbagai tokoh-tokoh agama selain Islam. Kehadiran tokoh-tokoh tersebut untuk memberikan kontribusi terhadap pemikiran dan pemahaman tentang wasatiyah dalam perspektif Islam.

"Karena zaman sekarang ini banyak juga ilmuwan atau tokoh yang sesungguhnya sangat fasih bicara tentang Islam sekalipun mereka bukan seorang Muslim. Karena itu, partisipasi antarbangsa dan agama menjadi sangat penting dalam membentuk perspektif Islam wasatiyah ini," kata dia.

Syafiq menambahkan, dalam forum juga akan ada sesi Middle Path: An Oriental Wisdom. Sesi ini membahas soal tradisi keagamaan Timur seperti teologi yang berkembang di dunia Timur. Seluruhnya menjadi komponen yang penting untuk merumuskan apa itu oriental wisdom. "Kami yakin, pemikiran agama dan pemahaman agama perlu dielaborasi sehingga bisa ikut memperkuat salah satu dari dimensi Middle Path di dalam agama," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement