Mendengarnya, Alina merasa sangat bersemangat. Ia merasa cara ini begitu mudah untuk membantunya melanjutkan pendidikan. Dalam hati ia menyadari jika hal ini mungkin bukan niat yang benar untuk menerima Islam, tetapi itu adalah caranya menjadi Muslim.
Ia pun mengucapkan syahadat saat itu juga dan diberitahu jika ia harus menutup kepala menggunakan jilbab. Orang-orang di sana pun menunjukkan cara berdoa dan shalat. Beberapa hari kemudian ia melamar beasiswa dan dikabulkan.
Alina menyebut ia dibantu oleh banyak orang karena ia adalah seorang mualaf atau baru menjadi seorang Muslim. Ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan melanjutkan pendidikan hingga PhD. Semua pendidikannya dibiayai oleh beasiswa karena ia seorang muslim baru.
Selama masa S2, ia mulai serius belajar tentang Islam, Tauhid, serta membaca Alquran. Ia pun menjadi sangat bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah SWT kepadanya. Dan semakin hari, ia semakin mencintai Islam.
"Saya menerima Islam karena saya ingin pendidikan, karena saya ingin beasiswa. Tapi itu hanya permulaan. Saya mengerti sekarang bahwa ini adalah cara Allah SWT untuk mendapatkan perhatian saya. Allah tahu bahwa pendidikan sangat penting bagi saya," lanjut dia.
Memberikan pendidikan gratis bagi Muslim dan non-Muslim sangatlah penting. Ia menilai hal ini harus ditawarkan sebagai layanan kemanusiaan oleh komunitas Muslim. Jika bukan karena pendidikan, mungkin dirinya tidak akan pernah tertarik dengan Islam.
Beberapa teman dari Laos pun disebut mengikuti contoh yang ia lakukan setelah dirinya bercerita tentang kesempatan luar biasa ini. Alhamdulillah, semuanya menjadi baik dan Muslim yang taat.
"Ada banyak cara untuk mengajak orang masuk Islam. Pendidikan, khususnya pendidikan gratis, tentu salah satunya. Ada sangat sedikit Muslim di Laos dan kami semua mualaf Laos ingin kembali suatu hari nanti. Kami ingin berkontribusi pada masyarakat dan penyebaran Islam dengan cara yang berarti," ucap Alina.