Senin 24 Oct 2022 16:21 WIB

Baznas: Tingkat Kedermawanan Dipengaruhi Kesadaran Berzakat

Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia versi WGI 2022

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi zakat.  Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, mengatakan tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh kesadaran mereka dalam menunaikan zakat.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi zakat. Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, mengatakan tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh kesadaran mereka dalam menunaikan zakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, mengatakan tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh kesadaran mereka dalam menunaikan zakat. Adapun Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia versi World Giving Index (WGI) 2022.

"Survei WGI juga menunjukan bahwa tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia salah satu dipacu oleh kesadaran keagamaan dalam mengeluarkan zakat," kata Rizal pada Senin (24/10/2022).

Baca Juga

"Baznas menyambut baik WGI 2022 ini, memang data di Baznas pusat menunjukan Zakat Infak Sedekah (ZIS) yang ditunaikan para dermawan mengalami kenaikan walaupun masalah eksternal terkait kondisi sosial ekonomi pascapandemi Covid-19 belum pulih total," lanjut Rizal.

Rizal menjelaskan, data yang dimiliki Baznas pusat menunjukkan perolehan pada 2021 sebesar Rp 516 miliar sudah bisa dilampaui pada September 2022 sebesar Rp 524 miliar. Ini akan terus meningkat di sisa triwulan akhir 2022 sampai Rp 600 miliar lebih.

Selain itu, data yang berhasil Baznas himpun di tingkat nasional, perolehan Rp 14 triliun di 2021 pun sudah terlampaui dari September 2022 yaitu di angka Rp 15 triliun. Rizal memperkiraan di sisa tiga bulan akhir ini akan tembus di atas Rp 20 triliun.

"Ini tentu membahagiakan bagi Baznas karena konstribusi zakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan semakin besar," kata dia.

Rizal mengungkapkan, tantangannya ke depan adalah sikap masyarakat indonesia yang dermawan ini tidak disalahgunakan oleh orang-orang atau lembaga yang tidak bertanggung jawab, koruptif, dan tidak transparan. Untuk itu Baznas meminta kepada seluruh pengelola dana masyarakat ini agar memenuhi tiga hal, aman syari, aman regulasi dan aman NKRI.

"Baznas juga menghimbau kepada para dermawan agar menyalurkan donasinya ke lembaga-lembaga resmi yang sudah berizin dari Kemenag (Kementerian Agama) dan dapat rekomendasi Baznas," ucap Rizal.

"Dan terakhir tentunya baznas mengucapkan terima kasih pada para dermawan yang masih mau bergotong royong, mengeluarkan harta dan tenaganya untuk menolong sesama. Tentu ini perlu dipertahankan terus di tengah ancaman krisis ke depan," lanjutnya.

Adapun World Giving Index adalah laporan tahunan tentang kedermawanan di seluruh penjuru dunia yang diterbitkan Charities Aid Foundation (CAF). Laporan ini disusun dengan menganalisis hasil survei lebih dari 1,96 juta responden di 119 negara di seluruh dunia yang dikumpulkan oleh Gallup sejak 2009.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement