Kamis 20 Oct 2022 20:20 WIB

Wapres Ajak Produsen Maksimalkan Peluang Industri Fashion Muslim Global

Wapres membuka Jakarta Muslim Fashion Week 2023

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berbincang bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan usai membuka Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di ICE, BSD City, Banten, Kamis (20/10/2022). Jakarta Muslim Fashion Week 2023 tersebut diikuti oleh 144 desainer tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan potensi besar bisnis fesyen muslim sehingga seluruh pemangku kepentingan semakin peduli untuk memajukan industri ini. JMFW 2023 akan digelar selama 3 hari mulai dari 20 Oktober hingga 22 Oktober 2022. Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berbincang bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan usai membuka Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di ICE, BSD City, Banten, Kamis (20/10/2022). Jakarta Muslim Fashion Week 2023 tersebut diikuti oleh 144 desainer tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan potensi besar bisnis fesyen muslim sehingga seluruh pemangku kepentingan semakin peduli untuk memajukan industri ini. JMFW 2023 akan digelar selama 3 hari mulai dari 20 Oktober hingga 22 Oktober 2022. Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka acara Jakarta Muslim Fashion Week 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE)-BSD, Tangerang, Kamis (20/10/2022). 

Wapres mengapresiasi penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week sebagai salah satu ikhtiar memajukan industri fashion muslim Indonesia. 

Baca Juga

"Saya mengapresiasi gerak cepat Bapak dan Ibu sekalian untuk merebut peluang dan kesempatan, sekaligus mempersiapkan masa depan bangsa Indonesia sebagai pusat halal dunia," ujar Wapres dalam sambutannya di ICE-BSD, Tangerang, Kamis (20/10/2022). 

Wapres mengatakan, bisnis fesyen Muslim saat ini merupakan bisnis bernilai besar dan memiliki prospek yang cerah.  

Dia menyebutkan, pengeluaran Muslimah global untuk fashion mencapai 44 miliar dolar AS pada 2016-2017. 

Kemudian pada 2024, belanja fashion konsumen Muslim global diestimasi akan mencapai 311 miliar dolar AS. 

"Itulah mengapa bisnis ini kian menarik perhatian banyak negara, bahkan negara yang penduduk muslimnya sangat sedikit," ujarnya. 

Sedangkan di dalam negeri, kata Ma'ruf, industri fesyen muslim juga menunjukkan perkembangan yang membahagiakan. 

Pada 2021, ujar Maruf, industri fashion Muslim tumbuh 18,2 persen dengan total konsumsi mencapai Rp300 triliun.  

Tidak hanya itu, ekspor fashion Muslim juga meningkat signifikan 12,5 persen, mencapai 4,6 miliar dolar AS pada 2021. 

Karena itu, dengan peluang dan potensi tersebut dan sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Ma'ruf menilai sudah sewajarnya Indonesia memiliki visi menjadi pusat fashion Muslim global.  

Apalagi populasi Muslim dunia akan terus bertumbuh dengan perkiraan pada 2030, 26 persen penduduk bumi beragama Islam. 

Karena itu,Ma'ruf berharap, penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week mampu meningkatkan kesadaran akan potensi besar bisnis fashion Muslim. Sehingga seluruh pemangku kepentingan semakin peduli untuk memajukan industri fashion Muslim. 

"Saya juga berharap penggunaan pakaian Muslim produk dalam negeri semakin marak, terutama produk UMKM," ujarnya.

"Saya mendoakan kesuksesan penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week 2023. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Jakarta Muslim Fashion Week 2023 secara resmi saya nyatakan dibuka," tambahnya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement