REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua World Peace Forum (WPF), Profesor Din Syamsuddin, menyampaikan bahwa WPF adalah ajang dialog dan interaksi antara para pencipta perdamaian, kerukunan, dan resolusi konflik di dunia, baik dari kalangan agamawan, cendekiawan, dan lainnya. WPF diprakarsai oleh Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) dan didukung oleh Cheng Ho Multiculture Education Trust yang berbasis di Kuala Lumpur, dan Muhammadiyah.
"World Peace Forum bermula tahun 2006 dan berlangsung sekali dua tahun dalam tema besar One Humanity, One Destiny, One Responsibility (Satu Kemanusiaan, Satu Tujuan, Satu Tanggung Jawab)," kata Prof Din kepada Republika, Selasa (18/10/2022).
Prof Din yang juga Ketua CDCC menyampaikan bahwa WPF Ke-8 akan diselenggarakan di Solo pada 17-18 November 2022. WPF ini dikaitkan dengan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiah. Karenanya WPF 8 ikut diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
WPF Ke-8 akan mengangkat tema "Human Fraternity and The Middle Path as the Foundation for a Peaceful, Just, and Prosperous World." Ajang WPF ini akan diikuti oleh sekitar 150 tokoh agama dan cendekiawan dari luar negeri dan dalam negeri.
"Sesi-sesi (dalam WPF) akan membahas wawasan persaudaraan kemanusiaan, jalan tengah Islam, kearifan oriental, dan akan mengeluarkan Pesan Surakarta untuk peradaban dunia," ujar Prof Din.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini mengatakan, sejumlah tokoh akan menjadi pembicara utama dalam WPF Ke-8. Di antaranya Wakil President G-20 Interfaith Association, Sekjen Rabithah 'Alam Islamy, Sekjen Komite Persaudaraan Kemanusiaan, Wakil dari Vatikan, President MILF, dan dua tokoh Indonesia yaitu Jusuf Kalla dan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
"Forum akan diawali jamuan makan selamat datang di Kraton Solo dengan tuan rumah Ketua MPR-RI pada 16 November malam, dan pada 19 November segenap peserta diundang menghadiri pembukaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiah di Stadion Manahan, Solo," jelas Prof Din.
Sebelumnya, Anggota Panitia Pengarah (Steering Committee) WPF Ke-8, Yuli Mumpuni Widarso, mengatakan, CDCC telah menyelenggarakan WPF sejak tahun 2006 dengan tema utama yang disepakati bersama yaitu One Humanity, One Destiny, One Responsibility.
"Semua tema yang diambil oleh WPF sejak yang pertama di tahun 2006 sampai tema WPF Ke-8 tahun 2022 marwahnya sesuai yang sudah disepakati oleh peserta WPF, yaitu One Humanity, One Destiny, One Responsibility," kata Yuli kepada Republika, Senin (17/10/2022).
Yuli menyampaikan, WPT akan mengedepankan semangat untuk kemanusiaan, semangat untuk tujuan bersama dalam hal kemanusiaan, dan memperkuat tanggungjawab bersama dalam hal memajukan kemanusiaan. Tujuan bersama dalam kemanusiaan adalah perdamaian, keadilan dan kesejahteraan. Itulah yang menjadi tema, nafas dan warwah dari WPF.
Ia menambahkan, tujuan WPF adalah untuk meningkatkan, memperkuat semangat atau budaya dialog. CDCC adalah Pusat Dialog dan Kerjasama Antar Peradaban. Maka kegiatan CDCC tidak lepas dari mempromosikan dialog dan kerjasama antarperadaban.
"Jadi tujuan utamanya (WPF) memperkuat semangat dialog antar peradaban yang berbeda, apalagi kita hidup di era di mana muncul banyak sekali misunderstanding atau persepsi yang seperti ditabrak-tabrakan," ujar Yuli.