Kamis 13 Oct 2022 21:45 WIB

Pameran MTQ Nasional ke-29 Perluas Bisnis UMKM

Pameran MTQ Nasional ke-29 ini membuka peluang pasar,

Penari menampilkan tarian Sinoman Hadrah saat pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional di Astaka Utama Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu (12/10/2022). Sebanyak 1.676 peserta dari 34 kafilah Provinsi di Indonesia akan bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam MTQ Nasional XXIX di Kalimantan Selatan yang akan berlangsung dari 10 hingga 19 Oktober 2022.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Penari menampilkan tarian Sinoman Hadrah saat pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional di Astaka Utama Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu (12/10/2022). Sebanyak 1.676 peserta dari 34 kafilah Provinsi di Indonesia akan bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam MTQ Nasional XXIX di Kalimantan Selatan yang akan berlangsung dari 10 hingga 19 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan pameran MTQ Nasional ke-29 di Kalsel yang menampilkan berbagai produk UMKM dari berbagai wilayah di Indonesia, dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk memperluas bisnis mereka secara berkelanjutan.

"Pameran ini membuka peluang pasar, dan kita inginkan dapat terjalin kemitraan dagang antar daerah melalui MTQ Nasional ini," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kalsel,Birhasani di Banjarmasin, Kamis (13/10/2022).

Baca Juga

Menurut dia, pelaku UMKM Kalsel harus bisa memanfaatkan kesempatan dalam acara yang menyerap ribu orang ini. Pameran MTQ Nasional yang digabungkan dengan Expo Kalsel 2022 dan Halal Food Festival ini digelar dari 12-16 Oktober di Taman Bumi Cahaya Martapura.

"Target kita bisa terjadi transaksi ekonomi bisa mencapai Rp3 miliar sampai Rp5 miliar selama pameran," ujar koordinator pameran itu.

Selama dua hari ini, kata dia, beragam produk khas Kalsel dilaporkan diminati banyak orang dari berbagai daerah. Produk UMKM Kalsel itu, kata dia, di antaranya kain sasirangan, ikan saluang kering, minum kasturi, jamu sari gading, kopi dan lainnya.

"Adapun kuliner yang juga sangat diminati khafilah yaitu Soto Banjar dan ulahan patin," ujarnya.

Sementara itu, pemilik usaha minuman kasturi endemik Kalsel Perryadhie mengaku saat pembukaan omset mencapai Rp1 juta atau telah terjual 100 botol lebih.

"Sudah ada 10 orang dari rombongan khafilah yang meminta kontak, kemungkinan ingin memesan produk kita," ujarnya di stan Halal Food Festival.

Sedangkan pelaku UMKM lainnya juga tidak kalah ramai pengunjung, seperti pemilik usaha Saltung (produk ikan saluang tepung), Helda Wati mengatakan, omzet di hari pertama telah mencapai Rp500 ribu, dan hingga kini sudah ada 40 lebih pengunjung yang meminta kartu namanya.

"Biasanya di akhir pameran banyak yang membeli ataupun memesan. Pembeli dari luar daerah, biasa buat oleh oleh untuk dibawa ke daerah masing-masing," ujarnya.

Kedua pelaku UMKM ini, mengatakan pihaknya siap untuk menerima pemesanan dari para khafilah seusai penyelenggaraanMTQ Nasional dan mengirimkan ke wilayah masing-masing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement