REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Penerima Muktamar ke 48 Muhammadiyah & 'Aisyiyah Prof Sofyan Anif menyebut kegiatan ini nantinya diprediksi dihadiri 3 juta warga Muhammadiyah. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan Tabligh Akbar yang digelar di Edutorium Universitas Muhamamdiyah Surakarta, Sabtu (8/10/2022).
"Saya informasikan, dalam kegiatan pembukaan Muktamar, tidak semua bisa masuk, karena kapasitas hanya 20 ribu. Sementara, prediksi yang datang berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, ini lebih dari 2 juta, 2 juta sampai tiga juta," ujar dia.
Untuk mengantisipasi membludaknya warga Muhammadiyah yang ingin menyemarakkan kegiatan Muktamar, panitia disebut sudah mengusahakan adanya videotron di luar Stadion Manahan. Bahkan, ada usulan dari Pemerintah Kota Solo agar videotron ini diletakkan di sepanjang Jalan Adi Sucipto.
Adapun kegiatan Muktamar ke-48 disampaikan akan dibuka pada 19 November pukul 8.30. Sehari sebelumnya akan digelar kegiatan untuk Tanwir Muhammadiyah.
Untuk menyambut dan menghibur warga Muhammadiyah atau yang disebut sebagai para penggembira yang telah hadir di Solo, panitia menyiapkan kegiatan pada 18 November malam di Stadion Manahan sebuah malam taaruf.
"Tanggal 18 November malam, diadakan acara Mangayubagyo atau malam taaruf, dalam rangka mewadahi para penggembira yang sudah hadir dan kemungkinan 19 paginya tidak bisa ikut masuk di gedung manahan. Maka disediakan malam untuk bersama-sama taaruf," lanjutnya.
Lebih lanjut, Prof Sofyan Anif menyebut agenda Tabligh Akbar merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Muktamar, yang dikemas sebagai bentuk syiar sukses.
Untuk kegiatan syiar lainnya, pada 10 November akan dilakukan agenda Muktamar Talk. Kegiatan ini menghadirkan beberapa tokoh nasional, yang dipandu oleh Najwa Shihab. Tema untuk acara tersebut adalah Muhammadiyah Merawat Indonesia.
Tak berhenti di situ, panitia juga disebut telah menyiapkan agenda lain dalam rangka syiar Muktamar. Di antaranya adalah Expo Muhammadiyah Teknologi dan Muhammadiyah Fair yang akan digelar di De Tjolomadoe.
"Muktamar ini sudah dua tahun ditunda. Jadi tampaknya semua pihak sudah sangat rindu, membuat mereka semakin rindu untuk segera ketemu, dalam rangka mensukseskan Muktamar dan hadir di Solo," ucap Prof Sofyan Anif.
Terakhir, ia menyebut pihak panitia telah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo. Dalam pertemuan itu, presiden berharap kehadiran pra penggembira Muktamar bisa menggiatkan UMKM di Solo Raya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara.