Senin 12 Sep 2022 19:54 WIB

Mahasiswa Asing UMM Ingin Berbisnis Batik saat Kembali ke Afrika Barat

Mahasiswa asing di UGM mengaggumi batik.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Hafil
Mahasiswa internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Aminata Yamama Dawo mengaku, terpesona dengan kain batik Indonesia.  Dia juga ingin membuat pakaian batik dan membuka bisnis di Afrika Barat.
Foto: Humas UMM
Mahasiswa internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Aminata Yamama Dawo mengaku, terpesona dengan kain batik Indonesia.  Dia juga ingin membuat pakaian batik dan membuka bisnis di Afrika Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Mahasiswa internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Aminata Yamama Dawo mengaku, terpesona dengan kain batik Indonesia. Hal ini terjadi ketika dia sedang menekuni cara pembuatan batik. 

Aminata merupakan mahasiswa yang lahir dan besar di Sierra Leone, Afrika Barat. Dia mulai mengenal batik sejak mengikuti salah satu program membatik yang diselenggarakan oleh lembaga Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM, beberapa bulan lalu.

Baca Juga

Aminata mengaku, sangat menyukai warna dan corak yang terdapat pada kain batik. Pembuatannya sendiri sangat unik dan menarik. 

Pada awalnya pembuatan batik terasa susah bagi Aminata. Hal ini terjadi karena proses yang diperlukan untuk membuat kain batik sangat lama. "Selain itu, langkah-langkah yang harus dilakukan juga terhitung banyak," ucapnya.

 

Aminata mengaku acap mengalami kesulitan ketika menggambar pola dan detail-detail yang kecil. Namun berkat bantuan dari salah satu staf di LPK Batik Soendari, dia bisa melanjutkan pengerjaan batik dengan lancar.

Mahasiswa pascasarjana manajemen UMM tersebut tak menampik waktu pengerjaan satu kain batik sangat lama. Meskipun begitu, program membatik yang diselenggarakan oleh BIPA UMM terhitung singkat, yaitu satu hari saja. Oleh karena itu, ia ingin belajar lebih dalam tentang cara pembuatan batik di luar dari program BIPA.

Aminata ingin terus belajar tentang cara pembuatan batik. Dengan demikian, dia dapat mengenalkan batik ke masyarakat di Sierra Leone ketika kembali. Selain itu, dia juga ingin membuat banyak batik dan menjadikannya sebagai pakaian.

"Kemudian saya akan berbisnis kain maupun pakaian batik ketika sudah kembali ke Sierra Leone,” ungkap mahasiswa kelahiran tahun 1986 itu dalam pesan resmi yang diterima Republika, Ahad (11/9/2022).

Selain belajar batik tulis, Aminata juga turut mempelajari batik cap. Menurutnya, batik jenis ini realtif lebih mudah karena hanya mencap motif batik. Meskipun begitu, ia harus menyesuaikan pola sehingga batik yang dihasilkan terlihat bagus dan indah.

Di samping itu, Aminata juga mengatakan ingin mengetahui budaya-budaya lain yang ada di Indonesia. Salah satu keinginannya adalah bisa memasak makanan tradisional Indonesia seperti rendang, nasi padang, dan juga nasi pecel. 

"Saya suka belajar tentang budaya baru. Apalagi Indonesia memiliki banyak sekali budaya dan adat istiadat yang sebelumnya tidak pernah saya ketahui. Saya berharap bisa belajar banyak selama berkuliah di UMM ini,” kata dia menambahkan.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement