Senin 12 Sep 2022 19:53 WIB

Curiga Warganet ke PSSI Soal JIS: Bau Aroma Politis, 'Asal Bukan Anies'

PSSI batal menggunakan JIS saat timnas Indonesia menjamu Curacao pada 27 September.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berfoto bersama dengan suporter saat Grand Launching Jakarta International Stadium (JIS) di JIS, Jakarta, Ahad (24/7/2022). Belakangan PSSI batal menggunakan JIS untuk menjamu Curacao pada FIFA Match Day, 27 September 2022. PSSI menilai JIS belum layak secara infrastruktur untuk menggelar laga sepak bola dengan animo penonton yang tinggi. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berfoto bersama dengan suporter saat Grand Launching Jakarta International Stadium (JIS) di JIS, Jakarta, Ahad (24/7/2022). Belakangan PSSI batal menggunakan JIS untuk menjamu Curacao pada FIFA Match Day, 27 September 2022. PSSI menilai JIS belum layak secara infrastruktur untuk menggelar laga sepak bola dengan animo penonton yang tinggi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta International Stadium (JIS) yang telah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebulan lalu, belakangan menjadi bahan polemik menyusul batalnya PSSI menggunakan stadion megah tersebut untuk laga FIFA Match Day melawan Curacao pada 27 September 2022 nanti. Lewat Sekjen PSSI Yunus Nusi, PSSI menilai JIS belum layak secara infrastruktur untuk menggelar laga dengan kehadiran penonton hingga 80 ribuan orang.

Pada Jumat (9/9), PSSI melalui laman resmi menyebutkan JIS awalnya akan menjadi tuan rumah pelaksanaan pertandingan kedua Timnas Indonesia dan Curacao. Namun, setelah JIS dinilai tidak layak, PSSI masih dalam taraf pembicaraan dengan beberapa stadion untuk pertandingan kedua di antaranya Stadion Pakansari, Bogor, dan Stadion Patriot, Bekasi.

Baca Juga

Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, JIS belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur. Kelayakan infrastruktur itu di antaranya mencakup area penurunan tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara. 

Bahkan, menurut PSSI, concourse timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh. Sarana prasarana pendukung seperti kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion juga dinilai PSSI belum sesuai standar.

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menjelaskan untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Match Day yang mengundang animo penonton banyak maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton. 

 

"Mulai dari 25 persen, 50 persen, 75 persen, 100 persen dari perhitungan maximum safety capacity," kata Yunus Nusi.

Keputusan PSSI yang batal menggunakan JIS saat menjamu Curacao menuai protes dari warganet. Sebagian besar warganet mempertanyakan kriteria PSSI yang memvonis JIS tidak layak untuk laga FIFA Match Day.

"Aku juga bingung... kenapa verifikasi @pssi melebihi standar @fifa... Stadion yang banjir malah lolos verifikasi," kata salah seorang warganet, @Asmuni_nr dalam komentarnya di akun Instagram PT Jakarta Propertindo, @jakprogroup, di Jakarta, Ahad (11/9/2022).

Pada akun Instagram PSSI @pssi, yang memberikan informasi soal timnas U20 akan segera menjalani pertandingan kualifikasi Piala Asia 2023, juga dibanjiri komentar sindiran mengenai permasalahan JIS tidak jadi tempat pertandingan Indonesia vs Curacao tersebut.

"Stadion lumpur standar FIFA? Ada-ada saja PSSI," tulis akun @farhanrahmanto dalam unggahan di akun PSSI tersebut.

Kritikan-kritikan juga muncul pada akun Twitter Anies Mania, antara lain adanya unggahan kolase gambar tentang perbandingan foto stadion standar FIFA oleh PSSI dan stadion JIS. Kolase foto tersebut juga terlihat pemberitaan laman media, soal sikap PSSI yang menyebut Stadion JIS batal gelar laga timnas lantaran belum memenuhi kelayakan.

"Ketika stadion JIS yang sudah berstandar FIFA dibilang belum penuhi kelayakan oleh PSSI," demikian kata-kata yang terdapat di tulisan dalam kolase foto itu.

Bahkan, gambar tersebut juga memunculkan dugaan bahwa ada unsur politis dalam kebijakan PSSI itu.

"Makin yakin, jika asal bukan Anies itu nyata," demikian lanjutan tulisan tersebut.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement