Jumat 02 Sep 2022 20:20 WIB

DMI Sulteng: Empat Badan Otonom Optimalkan Pembinaan Umat

Empat badan otonomi DMI Sulteng berfungsi untuk percepatan pembinaan umat.

ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET
Foto: Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Tengah menyatakan pembentukan empat badan otonomi organisasii tu dengan pengurusyang telah dilantik, berperan penting mengoptimalkan pembinaan umat guna meningkatkan kualitas kerukunan beragama di daerah setempat.

"Empat badan otonomi DMI Sulteng berfungsi untuk percepatan implementasi visi memakmurkan dan dimakmurkan masjid, khususnya terkait dengan pembinaan umat," ucap Sekretaris Umum PW DMI Sulteng Muchtar Ibnu Masuddi Palu, Kamis kemarin.

Baca Juga

Muchtar mewakili Ketua Umum PW DMI Sulteng Ahmad M. Ali melantik pengurus empat badan otonomi DMI setempat, masing-masing Badan Koordinasi Majelis Ta'lim Berbasis Masjid (BKMTBM), Korps Muballighah, Korps Muballigh, dan Badan Pembina Taman Kanak-Kanak Islam (BPTKI). Pelantikan pengurus empat badantersebut dirangkai dengan peluncuran pelatihan imam dan dai DMI Sulteng di Pondok Pesantren Insan Cita Indonesia di Sigi, Kamis.

Ia mengatakan Korps Muballigh dan Korps Muballighah yang merupakan wadah para dai berperan memberdayakan masyarakat lewat aspek pendidikan dan dakwah berbasis masjid.

"Hal ini tidak sekadar untuk penguatan syiar Islam, tetapi juga untuk membangun harmonisasi dalam kehidupan," ungkap dia.

Dia mengharapkan BKMTBMmemberdayakan kaum hawa melalui aspek keagamaan, sedangkan BPTKImendorong pembentukan TK Islam di semua masjid di Sulteng.

"Maka DMI Sulteng sebagai rumah besar umat Islam, terbuka kepada siapa pun yang ingin bekerja sama dalam pembinaan umat," ujarnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Ulyas Thaha mengemukakan masjid harus dikembangkan fungsinya, selain sebagai tempat ibadah juga pusat pendidikan dan pemberdayaan. Kemenag Sulteng juga mengharapkan DMI mendorong masjid dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, baik pendidikan hafalan Al Quran maupun peningkatan kualitas bacaan Al Quran.

"Masjid sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan minat, bakat, dan keterampilan generasi muda, melalui pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan bagi pemuda remaja masjid," kata dia.

Kemenag Sulteng berharap empat badan tersebut mendorong masjid dalam penciptaan kemakmuran umat, melalui optimalisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah, bekerja sama dengan Baznas.

"Atau melalui pengembangan usaha berbasis syariah, seperti BMT di kalangan majelis taklim," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement