Selasa 30 Aug 2022 19:10 WIB

Masjid Bersejarah di Madinah akan Direstorasi, Masuk Proyek Pangeran bin Salman

Restorasi masjid akan mengembalikannya ke bentuk terdekat dari status aslinya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Salah satu masjid bersejarah di Madinah, Arab Saudi. Masjid Bersejarah di Madinah akan Direstorasi, Masuk Proyek Pangeran bin Salman
Foto: Saudi Gazette
Salah satu masjid bersejarah di Madinah, Arab Saudi. Masjid Bersejarah di Madinah akan Direstorasi, Masuk Proyek Pangeran bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Masjid di wilayah Madinah menerima perhatian dari Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk mengembangkan masjid bersejarah dalam fase kedua. Selain mempertahankan karakteristik fungsional, proyek tersebut dilakukan dengan tujuan melindungi masjid-masjid dan mengembalikannya ke bentuk terdekat dari status aslinya.

Masjid-masjid bersejarah di wilayah Madinah mendapatkan arti penting dari kedekatannya dengan Al-Sira Al-Nabawiyah dan beberapa situs yang terkait dengan era Islam, seperti kegubernuran AlUla yang menampung beberapa situs arkeologi.

Baca Juga

Di antara masjid yang menjadi target utama adalah Masjid Bani Haram yang hanya berjarak 1,68 kilometer dari Masjid Nabawi dan merupakan masjid tempat Nabi Muhammad SAW berdoa. Proyek pembangunan berupaya menyamai perubahan masjid antara era lama dan baru saat luas masjid sebelum direnovasi mencapai 266,42 meter persegi yang akan bertambah 10 meter persegi setelah direnovasi dengan total kapasitas 172 jamaah.

Proyek ini juga mencakup Masjid Al-Itham, yang juga berasal dari era Nabi Muhammad yang mengidentifikasi arah Al-Kiblat dengan tulang saat dalam perjalanan ke Ekspedisi Tabuk pada tahun kesembilan Hijriah. Luas masjid ini mencapai 773,34 meter persegi dan dapat menampung 580 jamaah setelah ditinggalkan.

 

Menuju tengah Kota Kheif Al-Huzami di Wadi Al-Safra yang berafiliasi dengan Kegubernuran Badr di wilayah Madinah, Masjid Kheif Al-Huzami juga dikenal sebagai Masjid Pangeran Radwan yang akan mengalami beberapa pembangunan. Masjid ini dibangun oleh menteri haji Mesir Radwan Al-Faqari pada pertengahan abad ke-11 Hijriah.

Total akan meningkat dari 527,94 meter persegi menjadi 603,35 meter persegi setelah renovasi dan kapasitasnya akan meningkat dari 150 menjadi 180 jemaah. Proyek ini juga akan menuju 102 kilometer ke bagian timur laut Madinah, yaitu Masjid Kastil bersejarah yang juga dikenal sebagai Masjid Hamad bin Samihah.

Dilansir Saudi Gazette, Selasa (30/8/2022), masjid ini berdiri sejak lebih dari 100 tahun dan menjadi penting karena terletak di pusat lingkungan Kastil bersejarah di kota Al-Hanakieh. Luas area pra renovasi masjid ini mencapai 181,75 meter persegi yang akan ditingkatkan menjadi 263,55 meter persegi dengan kapasitas 171 jamaah setelah masjid direnovasi.

Sebanyak 30 masjid akan dimasukkan dalam tahap kedua Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk pengembangan masjid bersejarah yang mencakup seluruh wilayah Kerajaan Arab Saudi. Masjid-masjid ini akan dikembangkan sesuai mekanisme modern yang menjamin kualitas material dan desain arsitektur yang baik setelah melakukan penilaian yang akurat tentang sejarah, karakteristik dan fitur dari setiap masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement