REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Seorang petugas kebersihan masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, diketahui mampu berbicara fasih lima bahasa. Menariknya keahlian petugas perempuan itu digunakan untuk menyambut dan memandu jamaah dan tamu terutama dari negara asing yang datang ke masjid itu.
Seperti dilansir mothership pada Rabu (24/8), petugas itu bernama Nirmaningsih Mawi atau akrab disapa kak Ning. Wanita berusia 59 tahun itu sebelumnya bekerja sebagai pemandu wisata selama 30 tahun.
Kebijakan penutupan perbatasan karena pandemi membuatnya beraliu pekerjaan menjadi petugas kebersihan masjid nasional di Kuala Lumpur. Saat masih menjadi pemandu wisata, Nirmaningsih kerap membawa turis ke masjid nasional di Kuala Lumpur. Ia mengungkapkan bahwa keputusan menjadi petugas kebersihan masjid agar bisa tetap terhubung dengan para turis yang datang ke masjid.
Selain itu, dia ingin lebih dekat dengan suaminya yang juga bekerja sebagai petugas kebersihan di masjid yang sama. “Dengan suami saya di sini, kita bisa makan siang bersama dan beribadah. Selain itu, saya juga bisa bertemu turis baru setiap hari," kata dia.
Nirmaningsih bisa fasih berbicara lima bahasa yakni Melayu, Inggris, Jepang, Jerman dan Arab. Dia memulai karirnya sebagai pemandu wisata pada 1990 ketika mulai mengambil kursus bahasa, dengan bahasa Inggris sebagai bahasa asing pertamanya.Setahun setelah itu, dia mulai belajar bahasa Jepang.
Pada 2010, ia mulai belajar bahasa Arab, yang diikuti dengan belajar bahasa Jerman pada tahun 2011.“Dulu saya mengikuti pelatihan di Tokyo. Di sana saya berlatih berbicara bahasa, sekaligus belajar tentang etika kerja mereka,” kata dia.
Meski kini Nirmaningsih telah bekerja sebagai petugas kebersihan masjid, ia mengaku masih membuka jasa pemandu wisata pada akhir pekan. Ia pun menanggapi tentang video dirinya yang viral ketika tengah menggunakan bahasa Jepang ketika melayani jamaah. Nirmaningsih tak mengetahui video tersebut viral dan diterima baik oleh masyarakat.
“Saya harap itu mengobarkan semangat anak muda di luar sana untuk belajar bahasa yang mereka sukai, dan tidak terlalu pilih-pilih dalam bekerja," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
