REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini menyampaikan, kesiapan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-14 pada tahun ini merupakan penanda atas kontribusinya dalam memajukan perempuan dan anak. Melalui Muktamar, arah kebijakan Nasyiatul Aisyiyah akan ditetapkan.
"Saya berharap kesiapan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ini menjadi penanda, bahwa selama ini kontribusi kami untuk bangsa sangat besar. Terutama dalam hal memajukan perempuan dan anak," tutur dia kepada Republika.co.id, Senin (22/8/2022).
Diyah menjelaskan, tanwir adalah permusyawaratan di pertengahan periode. Tanwir kali ini diperlukan untuk memastikan kesiapan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah dari teknis hingga panitia pemilihan.
Dengan kondisi saat ini, Diyah menambahkan, pihaknya masih mengedepankan protokol kesehatan. "Peserta sudah divaksin dan juga mengikuti ketentuan kesehatan di lapangan," tuturnya.
Terkait apakah nantinya muncul program prioritas PP Nasyiatul Aisyiyah selama beberapa tahun ke depan, Diyah mengatakan, program tersebut akan ditentukan dalam Muktamar tentang arah kebijakan Nasyiatul Aisyiyah dalam jangka panjang dan pendek menjelang 1 abad kiprahnya.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman menyampaikan, PP Muhammadiyah mendukung seluruh keputusan yang diambil dalam Tanwir IV Nasyiatul Aisyiyah. "PP Muhammadiyah sebagai orang tua bersama PP 'Aisyiyah siap untuk senantiasa mengawal, mendukung dan memfasilitasi agar Nasyiatul Aisyiyah terus berada di jalur yang benar dalam rangka mengawal Perempuan Muda Berkemajuan," kata dia, dilansir laman Muhammadiyah.
Muktamar Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan setelah Muktamar Muhammadiyah di penghujung 2022. Agus Taufiqurrahman menyampaikan bahwa panitia Muktamar terus mempersiapkan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah yang akan dilaksanakan secara luring. Panitia perlu memperhatikan protokol kesehatan karena pandemi belum berakhir supaya muktamar berjalan dengan baik.