REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia telah sampai pada usia kemerdekaan ke 77 tahun yang patut disyukuri. Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Muhammad Cholil Nafis menjelaskan momentum kemerdekaan ini hendaknya dijadikan momentum untuk mensyukuri atas diraihnya kemerdekaan.
"Rasa syukur ini dapat dilakukan dengan mendoakan dan mengenang para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,"ujar dia kepada Republika, Senin (15/8/2022).
Sebagai umat Islam tentu cara terbaik adalah dengan mendoakan pahlawan termasuk dengan melakukan ziarah kubur ke makam para pahlawan. Selain itu sebagai warga negara juga dapat mengisi hari kemerdekaan ini dengan ikut serta merayakan kegembiraan seperti karnaval dan memasang bendera di lingkungan rumah.
Kiai Cholil juga berharap bangsa Indonesia saat ini dapat mengisi hari kemerdekaan selanjutnya sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa, yaknu menjadi negara baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur adalah sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya, gemah ripah loh jinawi, sejahtera, aman dan sentosa.
Selain itu dia berharap juga agar pembangunan sumber daya manusia semakin berkualitas dan pengelolaan sumber daya alam dapat dikelola secara mandiri dan berdaulat. Terutama dalam pendistribusian kekayaan negara harus berdasarkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Kiai Cholil, negara yang telah merdeka adalah negara yang berdaulat. Artinya, negara yang merdeka telah berdaulat secara politik, ekonomi bahkan berdaulat dalam kerangka sosial dan keyakinan beragama.
"Negara yang telah berdaulat sehingga bisa disebut negara yang merdeka karena tidak terikat dengan siapapun dan apapun kecuali Allah SWT,"jelas dia.
Negara merdeka adalah negara yang telah menciptakan keamanan dan kenyamanan sendiri. Sebenarnya Indonesia telah merdeka hanya saja belum merdeka seutuhnya.
Karena di bidang politik, Indonesia masih bergantung pada kekuatan asing, demikian juga di bidang ekonomi, pangan dan energi karena belum dapat dikelola dan dinikmati sepenuhnya oleh bangsa sendiri.
"Saya berharap ke depan Indonesia dapat berdaulat penuh di bidang politik, ekonomi, pangan dan sosial sehingga dapat memenuhi harapan untuk menciptakan negara yang aman, sentosa dan mandiri,"ujar dia.
Kiai Cholil juga berharap SDM yang dimiliki Indonesia dapat bersaing dengan bangsa lain dan memiliki pemimpin adil, pebisnis jujur, ulama ikhlas dan masyarakat yang dapat bersatu serta bergotong royong untuk memajukan bangsa Indonesia