REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Belakangan ini warganet di media sosial banyak membahas tentang orang-orang yang dituduh dukun, meski berpenampilan dan melabeli diri sebagai tokoh agama. Orang-orang ini mengaku mampu menyembuhkan penyakit, mengusir jin hingga mempunyai kesaktian.
Terkait fenomena ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengatakan umat memang harus lebih berhati-hati agar tidak terhasut atau tertipu para dukun berkedok tokoh agama. Menurutnya, beberapa orang soleh memang memiliki keistimewaan atau karomah, sehingga umat perlu mengetahui cara membedakannya.
"Orang soleh itu bisa dilihat dari track recordnya, dari perilakunya. Seperti umpamanya dia mengajar, kemudian dia juga rajin ke masjid dan juga banyak berinteraksi dengan masyarakat untuk memberi bantuan, itu orang soleh biasanya. Bahkan biasanya punya pesantren, punya majelis taklim,"jelasnya, Kamis (4/8/2022).
Sedangkan orang-orang yang sebenarnya dukun tapi berkedok ustaz atau tokoh agama, perilakunya cenderung tidak biasa dari orang kebanyakan. Mereka melakukan ritual atau kegiatan yang aneh dan jauh dari akhlak atau perilaku seorang Muslim.
Adapun orang-orang yang soleh dan memang dianugerahi karomah oleh Allah SWT, biasanya adalah orang yang dikenal karena ibadah dan akhlaknya. Mereka menonjol dalam hal muamalah kepada Allah dan muamalah kepada manusia.
"Dukun itu biasanya aneh-aneh permintaannya, orang soleh biasanya yang lurus-lurus dan baik-baik saja. Oleh karena itu, kalau ke orang soleh kita minta karomahnya tapi kalau dukun tentu kita nggak perlu mendatanginya. Karena kalau orang soleh pertolongan dari Allah, kalau dukun biasanya komunikasi dengan jin atau setan,"ungkapnya.