Kamis 04 Aug 2022 01:18 WIB

Annemarie Schimmel, Sarjana Pertama Studi Islam

Annemarie Schimmel adalah wanita pertama yang mengambil sarjana studi Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Annemarie Schimmel
Foto: https://en.qantara.de/
Annemarie Schimmel

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sarjana terpandang pada studi Islam di Jerman, Annemarie Schimmel, pada tahun ini akan berusia 100 tahun. Dalam komunitas akademik Jerman dan internasional pada masanya, karya perintis Schimmel ditandai dengan kecintaannya pada Islam.

Annemarie Schimmel adalah wanita pertama yang memfokuskan dirinya pada studi Islam, tidak hanya di Jerman tetapi juga di seluruh dunia dalam menyampaikan beberapa gagasannya. Namun peringatan 100 tahun kelahirannya pada 7 April 2022 berlalu tanpa disebutkan.

Hal itu disampaikan oleh Stefan Weidner, seorang penulis dan sarjana studi Islam, yang menyampaikan pandangannya tentang Schimmel melalui laman Qantara. Weidner sendiri adalah pengagum Annemarie Schimmel karena kegigihannya. Dia membuat jejaknya di bidang akademik yang didominasi oleh pria dan menjadi lebih terkenal daripada mereka semua.

"Dia berbicara tentang semua penghinaan kecil yang harus dia derita dalam prosesnya dalam otobiografinya, Mein west-oestliches Leben (Kehidupan Barat-Timurku), yang diremehkan kehadirannya dan namanya, misalnya, oleh orang-orang yang memanggilnya 'Nona', 'Schimmelin', 'Cemile' dan 'Jamila'," kata Weidner.

Schimmel sebagai mahasiswa di Berlin selama perang, sangat terhubung dengan dunia studi Oriental Jerman. Dia memperoleh gelar doktor pada 1941 pada usia 19 tahun. Tentu tidak terbayangkan pada sekarang ini. Kemudian pada Maret 1945, di tengah kekacauan akhir perang, Schimmel menyerahkan tesis postdoctoralnya. Namun baru pada 1961 dia dianugerahi posisi akademis di Bonn yang memberikan status seperti yang seharusnya dia miliki.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement