Rabu 29 Jun 2022 18:03 WIB

Berdayakan Kaum Difabel, Kemenag Minta Baznas dan LAZ Susun Program Berbasis Data

Program bantuan pemberdayaan umat harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor meminta Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) mempunyai data tentang jumlah masyarakat difabel di wilayah masing-masing.
Foto: istimewa
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor meminta Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) mempunyai data tentang jumlah masyarakat difabel di wilayah masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor meminta Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) mempunyai data tentang jumlah masyarakat difabel di wilayah masing-masing.

Hal itu disampaikan Tarmizi pada kegiatan bertajuk Difabel Bisa Berkarya bersama LAZ Daarut Tauhid (DT) Peduli di Jakarta, Rabu (29/6/2022).  "Data ini penting untuk membuat program bagi kaum difabel ini. Karena bisa saja, tidak semua saudara kita yang difabel ini adalah mustahik," ujar Tarmizi. 

Baca Juga

Tarmizi mengatakan, program bantuan pemberdayaan umat harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat agar tidak salah sasaran. Hal ini, lanjutnya, sudah diterapkan oleh Kemenag melalui program Kampung Zakat.  "Misalnya, jika di suatu tempat itu kebanyakan para petani, maka berikan mereka cangkul, jangan dikasih kail pancing. Bantuan itu harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat," katanya. 

Tarmizi turut mengapresiasi LAZ DT Peduli yang telah menjadi pelaksana kegiatan dengan melibatkan sebanyak 30 peserta kaum difabel untuk diberikan pembinaan dan pelatihan. "Saya pikir kegiatan ini sangat mulia sekali, semoga setelah kegiatan ini kita sudah mempunyai konsep program untuk pemberdayaan kaum difabel," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement