Sabtu 25 Jun 2022 07:04 WIB

Pelit, Salah Satu Sifat Tercela yang Dilarang Agama

Apa itu pelit dan bagaimana seseorang bisa berproses terjerumus ke dalamnya?

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Pelit (ilustrasi)
Foto:

Pegiat bahasa Arab dari UIN Syarif Hidayatullah, Neneng Maghfiro, mengatakan bahwa jika ditarik secara makna, kata pelit dalam bahasa Arab disebut al-bukhlu. Kata tersebut melahirkan fa'ilyang disebut bakhil,atau orang yang berlaku pelit. Kalau secara bahasa, memang al-bukhl itu artinya pelit.

"Tapi, mungkin jika ditinjau secara lebih detail, ada istilah- istilah lain bahasa Arab dalam Alquran yang menggambarkan tentang pelit, tergantung tingkatannya, "kata Neneng saat dihubungi Republika, Rabu (22/6/2022).

Dengan begitu, kata dia, kata al-bukhl secara pengertian merupakan pelit. Yakni, pelit terhadap sesuatu yang sifatnya tercela. Sedangkan dalam istilah lainnya, pelit dalam level yang lebih berat atau lebih buruk dari al-bukhl adalah as-shoh. Contohnya adalah orang bakhil yang enggan mengeluarkan harta kekayaannya untuk sesuatu yang bersifat wajib, seperti menunaikan zakat.

Untuk itu, Neneng menjelaskan, karena kata al-bukhlitu berkonotasi buruk, orang yang pelit tidak serta-merta disamakan dengan orang yang berhemat. Dalam bahasa Arab, kata dia, kata hemat disebut iqtishad. Kata ini bisa berarti hemat, cermat, dan sederhana.

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna pelit sendiri adalah kikir, yakni orang yang enggan memberi sedekah. Adapun pelit berbeda dengan hemat secara makna. Jika pelit adalah keengganan memberikan sedekah, hemat adalah sebuah usaha kehati-hatian dalam membelanjakan uang agar tidak boros serta cermat dalam mengelola keuangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement