REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO–Beberapa pemuda telah ditangkap karena menyanyi dan menari di dalam sebuah masjid di Mesir. Kementerian Dalam Negeri negara itu mengkonfirmasi kejadian tersebut pada Kamis (16/6/2022).
Sebuah video dari salah satu pria bernyanyi dan menari dibagikan di media sosial, dan polisi setempat menangkap beberapa orang setelah menjadi viral di berbagai platform.
Kementerian Wakaf (Wakaf Agama) Mesir menjelaskan bahwa video itu diambil selama restorasi masjid dan pria yang terlihat dalam video itu adalah bagian dari tim yang bertanggung jawab atas pemeliharaannya, menurut Gulf Today.
Dilansir dari The New Arab, Sabtu (18/6/2022), media lokal melaporkan bahwa pria yang terlihat dalam video itu tinggal di Kota Qalyub, Utara Kairo. Dia, bersama dengan beberapa orang lainnya, akan diselidiki pihak berwenang atas tindakan mereka.
Ada beberapa contoh lain di seluruh dunia Arab dari otoritas yang menindak keras mereka yang dianggap tidak menghormati Islam atau tempat ibadah. Pada 2017, pihak berwenang Tunisia menutup sebuah klub malam di mana seorang DJ memainkan lagu yang menyertakan suara adzan.
Mesir merupakan salah satu negara favorit dalam menimba ilmu keislaman dengan lembaga pendidikannya, Al-Azhar asy-Syarif. Ini merupakan lembaga Islam tertua yang dimiliki umat Islam saat ini.
Lembaga yang berdiri sejak 972 Masehi ini merupakan universitas tertua di dunia yang masih eksis sejak didirikan bahkan dikatakan lebih tua daripada Oxford University dan Harvard University yang didirikan pada masa setelahnya.
Para guru Al-Azhar sangat menjaga kemurnian ajaran Islam yang diajarkannya, meriwayatkan ilmu-ilmu agama dari generasi-generasi sebelumnya tersambung hingga ke ilmu para sahabat yang bersumber pada ajaran Rasulullah SAW.