Sabtu 18 Jun 2022 17:20 WIB

BNPT Ajak Santri Tebuireng Gelorakan Jihad Kebangsaan di Dunia Siber

Jihad kebangsaan di dunia siber upaya untuk menjag keutuhan bangsa

Ilustrasi dunia siber. Jihad kebangsaan di dunia siber upaya untuk menjag keutuhan bangsa
Foto:

Menurutnya, kegiatan workshopdan pelatihan di Pesantren Tebuireng Jombang tersebutmerupakan salah satu bentuk sinergisme dan kolaborasi antara BNPT dengan komunitas dari kalangan pesantren, khususnya para santri, untuk bersama-sama meneguhkan komitmen kebangsaan dalam menjaga NKRI yang damai, harmonis, dan bermartabat.

"Di Pesantren Tebuireng inilah kita ketahui sebuah prasasti sejarah yang tidak bisa dilupakan oleh bangsa ini, yakni lahirnya resolusi jihad untuk merebut kembali kemerdekaan Indonesia," katanya.

Mantan Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara TNI Angkatan Darat itu mengatakan ancaman penyebaran paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme terus meningkat, khususnya di dunia maya.

Kelompok tersebut seringmenyuarakan narasi yang membenturkan nilai agama dengan nilaikebangsaan untuk memengaruhi generasi muda. 

Dia berharap melalui kegiatan pelatihan itukalangan santri dapat memilikikecakapan digital sebagai senjata dalam melawan narasi-narasi keagamaan, yang kerap dieksploitasi dan dimanipulasi untuk kepentingan politik guna memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Ruang-ruang publik di dunia maya harus direbut oleh kalangan santri dengan menyuarakan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin dan hubbul wathan minal iman," tambahnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Halim Mahfudz, mengungkapkan kerja sama antara Pesantren Tebuirengdengan BNPT bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para santri agar memiliki kemampuan memahami, menganalisis konten informasi, dan meresponsisi pesan.

Gus Iim menjelaskan para santri harus berjuang melawan kekuatan yang merongrong persatuan dan kesatuan danmerusak generasi muda untuk bisa berbakti dan mengabdi untuk negeri. 

"Maka, Pesantren Tebuireng mengundang dan mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya para santri, untuk bersatu padu dan berpartisipasi aktif secara terbuka menghadapi ancaman radikalisme, terorisme, dan intoleransi," ujarnya.

 

Workshop dan pelatihan tersebut diikuti para santri dari berbagai pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur antara lain Ponpes Darussalam Banyuwangi, PonpesSeblak Jombang, Ponpes Lirboyo, Ponpes Salafiyah Syafiiyah Situbondo,Ponpes Annuqayyah Sumenep, Ponpes Darul Ulum Jombang, Ponpes Langitan Tuban, Ponpes Bahrul Ulum Jombang, serta Ponpes Sidogiri Pasuruan.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement